JAKARTA. Selama dua tahun terakhir, bank yang fokus di kredit mikro berhasil meningkatkan efisiensi. Namun, upaya pembenahan ini tidak berdampak signifikan pada debitur. Efisiensi baru sebatas dinikmati bank dalam bentuk margin bunga bersih atau net interest income (NIM) yang tinggi. Tak heran, bunga kredit mikro masih bermekaran. Saat ini ada tiga bank yang benar-benar fokus di bisnis mikro, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Per September 2012, pendapatan bunga tahunan (year-on-year) Danamon naik 8,04% menjadi Rp 10,49 triliun.Sementara beban bunga menyusut 11,6% menjadi Rp 3,5 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersihnya melonjak 21,6%. NIM tetap meningkat dari 9,9% menjadi 10%.
Berkah efisiensi bank belum mengalir ke nasabah
JAKARTA. Selama dua tahun terakhir, bank yang fokus di kredit mikro berhasil meningkatkan efisiensi. Namun, upaya pembenahan ini tidak berdampak signifikan pada debitur. Efisiensi baru sebatas dinikmati bank dalam bentuk margin bunga bersih atau net interest income (NIM) yang tinggi. Tak heran, bunga kredit mikro masih bermekaran. Saat ini ada tiga bank yang benar-benar fokus di bisnis mikro, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Per September 2012, pendapatan bunga tahunan (year-on-year) Danamon naik 8,04% menjadi Rp 10,49 triliun.Sementara beban bunga menyusut 11,6% menjadi Rp 3,5 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersihnya melonjak 21,6%. NIM tetap meningkat dari 9,9% menjadi 10%.