JAKARTA. Kehadiran media sosial telah memunculkan kebiasaan baru di kalangan anak muda. Yakni, mengunggah foto diri sendiri atau bersama teman-temannya di internet. Kebanyakan dari mereka mengambil dan mem-posting foto dari handphone (HP). Untuk mempermudah pengambilan foto dari HP, kini ada alat bernama tongsis atau tongkat narsis. Tongkat ini membantu para penggunanya mengambil foto sendiri tanpa bantuan orang lain. Lantaran manfaatnya cukup besar, permintaan aksesori baru ini cukup tinggi di kalangan penggemar fotografi mobile. Apalagi cara menggunakannya juga mudah. Handphone atau perangkat lainnya tinggal dijepit di bagian kepala tongsis. Nantinya si fotografer tinggal mengarahkan perangkat tersebut ke dirinya dengan mengaktifkan kamera depan agar hasilnya bisa dilihat langsung. Teknik memotretnya menggunakan mode self timer, sehingga fotografer tinggal mengatur angle yang diinginkan.Aldo, penjual tongsis di Jakarta mengakui, saat ini tongsis menjadi tren di kalangan pengguna gadget mobile, seperti HP. Ia bersama 10 orang temannya mengimpor tongsis langsung dari China. “Bahannya dari stainless. Dalam sebulan kami bisa menjual 500 tongsis,” ujar pria 26 tahun ini. Satu tongsis dihargai Rp 250.000. Mayoritas pelanggannya anak muda yang gemar berfoto menggunakan handphone. Ia baru menjual tongsis satu bulan lalu. Awalnya, ia hanya memasarkan ke teman-temannya saja. Lama-lama ia melihat peluang bisnis ini ternyata meluas hingga ke pasar anak muda. Pemain lain di bisnis ini adalah Reggy Ade Putra. Menurut Reggy, kendati digandrungi anak muda, tongsis sebenarnya bisa menjangkau segala umur. “Pembeli saya paling muda kelas tiga SMP, paling tua sekitar 38 tahun,” ujar Reggy yang mulai berjualan tongsis pertengahan Agustus. Sebelumnya Reggy aktif membuka online shop dengan menjual aneka aksesoris gadget. Dalam sebulan ia mengimpor 180 tongsis dan selalu habis. Saat pertama kali mencoba berjualan tongsis, Reggy hanya mengimpor 40 tongsis sebagai tes pasar. Ternyata keesokan hari setelah barang datang, 40 tongsis itu langsung habis terjual. Ia menjual satu tongsis dengan harga Rp 320.000.“Tongsis yang saya jual lebih menarik karena ada pilihan warnanya, seperti hitam, perak dan merah,” ujarnya.Dalam sebulan, ia mendulang omzet hingga Rp 15 juta hanya dari penjualan tongsis. “Laba bersih bisa mencapai 80% atau sekitar Rp 12 juta per bulan,” ujarnya. Sedangkan Aldo dan 10 orang temannya meraup omzet total Rp 125 juta per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berkah laba dari mereka yang suka narsis
JAKARTA. Kehadiran media sosial telah memunculkan kebiasaan baru di kalangan anak muda. Yakni, mengunggah foto diri sendiri atau bersama teman-temannya di internet. Kebanyakan dari mereka mengambil dan mem-posting foto dari handphone (HP). Untuk mempermudah pengambilan foto dari HP, kini ada alat bernama tongsis atau tongkat narsis. Tongkat ini membantu para penggunanya mengambil foto sendiri tanpa bantuan orang lain. Lantaran manfaatnya cukup besar, permintaan aksesori baru ini cukup tinggi di kalangan penggemar fotografi mobile. Apalagi cara menggunakannya juga mudah. Handphone atau perangkat lainnya tinggal dijepit di bagian kepala tongsis. Nantinya si fotografer tinggal mengarahkan perangkat tersebut ke dirinya dengan mengaktifkan kamera depan agar hasilnya bisa dilihat langsung. Teknik memotretnya menggunakan mode self timer, sehingga fotografer tinggal mengatur angle yang diinginkan.Aldo, penjual tongsis di Jakarta mengakui, saat ini tongsis menjadi tren di kalangan pengguna gadget mobile, seperti HP. Ia bersama 10 orang temannya mengimpor tongsis langsung dari China. “Bahannya dari stainless. Dalam sebulan kami bisa menjual 500 tongsis,” ujar pria 26 tahun ini. Satu tongsis dihargai Rp 250.000. Mayoritas pelanggannya anak muda yang gemar berfoto menggunakan handphone. Ia baru menjual tongsis satu bulan lalu. Awalnya, ia hanya memasarkan ke teman-temannya saja. Lama-lama ia melihat peluang bisnis ini ternyata meluas hingga ke pasar anak muda. Pemain lain di bisnis ini adalah Reggy Ade Putra. Menurut Reggy, kendati digandrungi anak muda, tongsis sebenarnya bisa menjangkau segala umur. “Pembeli saya paling muda kelas tiga SMP, paling tua sekitar 38 tahun,” ujar Reggy yang mulai berjualan tongsis pertengahan Agustus. Sebelumnya Reggy aktif membuka online shop dengan menjual aneka aksesoris gadget. Dalam sebulan ia mengimpor 180 tongsis dan selalu habis. Saat pertama kali mencoba berjualan tongsis, Reggy hanya mengimpor 40 tongsis sebagai tes pasar. Ternyata keesokan hari setelah barang datang, 40 tongsis itu langsung habis terjual. Ia menjual satu tongsis dengan harga Rp 320.000.“Tongsis yang saya jual lebih menarik karena ada pilihan warnanya, seperti hitam, perak dan merah,” ujarnya.Dalam sebulan, ia mendulang omzet hingga Rp 15 juta hanya dari penjualan tongsis. “Laba bersih bisa mencapai 80% atau sekitar Rp 12 juta per bulan,” ujarnya. Sedangkan Aldo dan 10 orang temannya meraup omzet total Rp 125 juta per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News