Berkah LRT, Colliers Menilai Properti Dengan Konsep TOD Akan Makin Diminati Pembeli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Light Rail Transit (LRT) diperkirakan akan segera beroperasi pada pertengahan tahun ini. Adanya transportasi modern tersebut dinilai akan berdampak positif bagi sektor properti di sekitar transit oriented development (TOD). 

Head of Advisory Services Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril mengatakan pengembangan properti di dalam area TOD atau konsep TOD diproyeksi akan diminati oleh konsumen. Ada beberapa hal yang mendorong pengembangan itu yakni tingginya tingkat kemacetan di DKI Jakarta, terutama setelah aktivitas perkantoran semakin berjalan normal.

Berdasarkan lembaga pemeringkat lalu lintas ibu kota dunia, pada tahun 2022, indeks kemacetan Jakarta naik ke peringkat 29 (dari peringkat 46 pada Tahun 2021), dengan rata-rata waktu tempuh perjalanan 22 menit 40 detik setiap 10-km.


Di samping itu, adanya aksesibilitas langsung dari dan menuju sarana transportasi publik berbasis rel. Dengan semakin tingginya tingkat kemacetan, pengembangan sarana transportasi publik berbasis rel menjadi salah satu tumpuan bagi para pekerja dalam melakukan mobilisasi dari dan menuju ke tempat kerja. 

Baca Juga: Transportasi IKN Melibatkan Jepang

“Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang menentukan keberhasilan satu pengembangan TOD, yaitu konsep pengembangan, fasilitas dan harga,” ujar Monica saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/3).

Dengan melihat faktor penggerak permintaan akan produk properti TOD, maka segmen pasar hunian yang cocok adalah para pekerja terutama kaum muda termasuk keluarga muda. “Berdasarkan segmen ini, maka kisaran harga yang tepat adalah antara Rp 800 juta sampai Rp 1,5 miliar,” ungkap dia.

Baca Juga: Rencana Proyek MRT Fase 3, Menjadi Obat Kuat Bagi Proyek Properti Ini

Monica menambahkan, saat ini tidak banyak pemain yang atau pengembang yang mulai mengembangkan konsep TOD. Hal ini karena konsep TOD masih merupakan konsep yang baru di Indonesia. Sehingga beberapa pengembang yang sudah melakukan pengembangan hunian TOD hanya PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) lewat proyek LRT City serta Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia dengan pengembangan yang terintegrasi dengan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). 

Dengan demikian Colliers melihat  segmen yang cocok dikembangkan dengan konsep TOD ini adalah produk hunian vertikal atau apartemen.

“Produk lain yang mungkin timbul dari ada pengembangan hunian di kawasan TOD adalah fasilitas ritel dan fasilitas pendukung lain, seperti sekolah, atau fasilitas medis,” tutup dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati