Berkah PNLF dari jaringan Dai-ichi



JAKARTA. Pasar asuransi jiwa di Indonesia yang naik signifikan menarik minat investor asing. Salah satu perusahaan asuransi yang menarik minat asing adalah PT Panin Life, anak usaha PT Panin Financial Tbk (PNLF). Pada 3 Juni 2013 lalu, The Dai-ichi Life Insurance Company Limited membeli sekitar 40% kepemilikan saham di Panin Life.

Proses masuknya Dai-Ichi tersebut dapat terbilang cukup berliku. Ini karena, Dai-ichi tidak langsung membeli saham Panin Life. Namun, melalui penyertaan saham di PT Panin Internasional.

Untuk memenuhi hasrat Dai-ichi, Panin Life menerbitkan saham baru sebanyak 533,67 juta saham. Angka tersebut setara dengan 5% saham Panin Life. Tahap kedua, Dai-ichi menggenggam saham Panin Life dengan cara membeli saham baru yang diterbitkan oleh Panin Internasional, pemilik saham Panin Life. Panin Internasional kemudian menjual saham baru sebanyak 36,84% dari total saham atau sebanyak 75,34 juta saham baru. Karena aksi tersebut, Dai-ichi memiliki 35% secara tidak langsung memiliki saham Panin Life.


Fadjar Gunawan, Presiden Direktur Panin Financial mengatakan, akibat transaksi tersebut, perusahaan asuransi dari Jepang ini mengampit 40% saham Panin Life. Sementara total nilai transaksi pembelian saham itu senilai Rp 3,3 triliun.

Potensi bertumbuh

Menurut Koichiro Watanabe, President and Representative Director Dai-ichi Life, akuisisi tersebut karena mereka tertarik dengan prospek pertumbuhan dari pasar asuransi jiwa di Indonesia. Selain itu, akuisisi ini diharapkan bisa membantu Dai-ichi mencapai pertumbuhan di atas rata-rata industri.

Selama 10 tahun terakhir, pemasukan premi industri asuransi jiwa naik 25,6%. Meskipun demikian, penetrasi asuransi jiwa masih 1,1%. Manajemen Dai-ichi menilai, potensi pertumbuhan sangat besar. Pendapatan premi industri juga bertumbuh 15% dalam 10 tahun ke depan. Apalagi, jika melihat populasi Indonesia saat ini sekitar 240 juta jiwa dan diperkirakan tumbuh menjadi 290 juta pada 2050.

Wakil Presiden Direktur Panin Life, Simon Imanto pernah mengatakan, bagi Panin Life kerjasama tersebut akan memperkuat bisnis mereka. Apalagi, Dai-ichi memiliki pengalaman dan keahlian di bidang aktuaria, manajemen risiko, distribusi serta pelatihan. Selain itu, Dai-ichi memiliki keunggulan global di bancaassurance.

Panin Financial berharap, anak usaha ini bisa membidik penjualan produk dengan margin yang lebih tinggi. Caranya dengan menjual produk ke nasabah-nasabah high net-worth alias kaum tajir.

Kerjasama dengan Dai-ichi juga membawa pengalaman bisnis dari berbagai negara dengan berbagai spesialisasi dan keunggulan. Dai-ichi memiliki operasional di India, Vietnam, Thailand, dan Australia. Dai-ichi mengklaim, memiliki kepiawaian di bidang underwriting dan penjualan langsung, juga di manajemen bancaasurance.

Kepiawaian bisnis oleh mitra strategis ini diharapkan akan menjadi nilai tambah bagi bisnis PNLF ke depannya. Sampai semester I-2013, pendapatan PNLF naik 68,75% dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 1,99 triliun. Meskipun demikian, laba bersih cuma naik 2,25% menjadi Rp 606,04 miliar menjadi Rp 592,71 miliar. Namun yang terlihat nyata adalah aset PNLF yang naik Rp 2,1 triliun dari sebelumnya Rp 10,91 triliun menjadi Rp 13,04 triliun di semester I 2013. Agar terus berkembang, Panin Financial pun terus menggenjot bisnis anak usaha dengan menyetor modal. Juli lalu, PNLF menyetor Rp 249 miliar ke Panin Internasional.Selain memiliki perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi keuangan, PNLF juga memiliki saham di PT Epanin Dotcom , sebuah perusahaan di bidang usaha modal ventura. PNLF juga memiliki saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) sebesar 46,12%. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana