Kian banyak perempuan yang menuntut privasi tinggi untuk masuk ke salon, sehingga mendatangkan berkah bagi salon muslimah. Bisnis salon muslimah juga makin ramai karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.Maklum, salah satu keunggulan salon ini adalah hanya menerima pelanggan dari kaum hawa, terutama wanita yang memakai kerudung. Para perempuan pun bisa leluasa merawat rambut dan bagian tubuh lainnya.Dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas tiga salon muslimah yang dulu pernah ditulis KONTAN. Mereka adalah Zaza Salon, Mutia Spa dan Salon Muslimah, serta Moz5 Salon Muslimah.Yang menarik, dua salon di antaranya menambah layanan spa, disamping jasa salon. Kedua salon itu yakni Zaza Salon dan Mutia Spa dan Salon Muslimah. Para pemilik kedua salon menambahkan layanan baru ini karena banyak permintaan dari mitra. Strategi ini memang tidak salah. Buktinya, Mutia Spa dan Salon Muslimah sukses mendulang banyak mitra setelah mereka memperbarui konsep layanan. Serupa bentuk usaha lainnya, ketiga salon muslimah ini juga terus menyempurnakan diri. Misal, Moz5 mengeluarkan produk kosmetik bermerek Moayu. Sedangkan, Zaza dan Mutia berkonsentrasi meningkatkan mutu kemitraannya. Semua itu dilakukan demi satu tujuan, meraup mitra dan konsumen sebanyak-banyaknya.• Zaza SalonDengan mengusung konsep Gaya Cantik Islami, Zaza Salon semakin melebarkan sayapnya. Bila Oktober tahun lalu, salon yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, ini belum memiliki mitra, kini, mereka sudah menggandeng lima mitra. Hanya, seluruh mitra itu masih terkonsentrasi di Jawa Tengah, yakni Solo dan Purwodadi. Namun, akhir Juni ini, Zaza akan membuka gerainya di Probolinggo, Jawa Timur. "Bulan depan, kami buka dua cabang lagi, di Cilegon dan Malang," ucap pemilik Zaza Salon, Iltidas. Sementara itu, Iltidas baru akan merambah wilayah Jakarta dan Tangerang pada akhir tahun ini. Ia memasang target untuk menggandeng 10 mitra hingga 2011. Selain mematok target, Iltidas juga terus merapikan konsep waralaba Zaza. Salah satunya, perabikan sistem pembayaran pada software di komputer. Dengan sistem baru ini, tarif jasa layanan, alat dan sarana yang dipakai pelanggan, serta siapa karyawan yang melayani pelanggan akan tersusun rapi secara otomatis. "Jadi, pemilik yang tak bisa datang setiap hari ke salon, tetap bisa memantau jalan kerja salon," tutur Iltidas. Ia juga memberikan fasilitas baru bagi mitra yang berniat membuka spa, selain layanan utama salon. Iltidas menambahkan layanan ini atas permintaan mitra. Bila calon mitra menghendaki tambahan layanan spa, maka mereka harus menyiapkan investasi Rp 90 juta hingga Rp 100 juta. Nilai ini lebih mahal ketimbang investasi salon yang berkisar Rp 80 juta sampai Rp 90 juta. "Memang lebih mahal karena ada tambahan training spa, Standard Operating Procedure (SOP), bahan spa, dan renovasi tempat," kata Iltidas. Investasi salon senilai Rp 80 juta ini mencakup biaya kemitraan Rp 25 juta, alat-alat salon senilai Rp 25 juta serta biaya promosi dan biaya renovasi tempat. Zaza membebaskan mitra untuk membeli bahan-bahan dari pusat atau sumber lain. Iltidas yakin, usaha salon dan spa khusus muslimah masih terbuka lebar. Pasalnya, sebagian besar penduduk Indonesia adalah muslim. "Memang terlalu segmented tapi pangsa pasar usaha ini amat besar," ucapnya. • Mutia Spa & Salon MuslimahMutia Salon tidak lagi hanya menawarkan layanan salon. Lantaran permintaan dari para mitra, salon yang berdiri sejak pertengahan tahun 2010 ini juga menawarkan spa. "Ternyata, setelah uji coba, justru spa yang paling laku. Karena itulah kami berkonsentrasi ke spa," kata Suharni, pemilik Mutia Salon. Alhasil, cukup di satu tempat, pelanggan puas mendapat fasilitas ganda, layanan salon dan spa. Karena konsep layanan sudah berubah, Mutia Salon mengubah nama usahanya menjadi Mutia Spa dan Salon Muslimah. Bagi mitra yang ingin membuka usaha salon dan spa, Suharni menawarkan paket Mutia 1 bernilai Rp 140 juta untuk masa kemitraan selama lima tahun. Pada paket ini, mitra memperoleh perlengkapan salon dan spa, paket obat salon dan obat spa. Selain itu, mereka juga menyediakan training karyawan, SOP, software akuntansi, paket desain, dan promosi. Sedangkan, bagi mitra yang cuma berniat menyediakan layanan spa, Suharni menyediakan paket Mutia 2. Paket seharga Rp 90 juta berlaku dalam kurun waktu kemitraan empat tahun. Dalam paket ini, mitra akan mendapat perlengkapan dan peralatan spa. Dua paket lain, yakni paket khusus salon, berharga Rp 65 juta dan Rp 40 juta. "Paling banyak mitra saat ini mengambil paket Mutia 1, spa dan salon," kata Suharni.Saat ini, mitra Mutia Salon dan Spa sudah bertambah lima orang, sejak Desember 2010 hingga sekarang. Alhasil, total gerai Mutia Salon dan Spa ini berjumlah delapan, yang tersebar di Jawa Tengah. Namun, dalam waktu dekat, mitra baru akan bermunculan di Bandung, Bogor, Depok, Cimahi, Purwakarta, dan Manokwari. Menurut Suharni, mitra-mitra ini berdatangan setelah ia menambah layanan spa. Daya tarik lainnya, "Investasi kemitraan salon dan spa milik saya masih murah," tutur Suharni berpromosi.• Moz5 SalonKetika KONTAN menulis tawaran waralaba Moz5 pada tahun 2008, salon muslimah asal Depok ini baru mempunyai empat mitra. Tiga tahun berlalu, kini mereka telah memiliki 23 cabang. Bahkan, dalam waktu dekat, mereka akan menambah 10 mitra.Pertambahan jumlah mitra yang pesat ini karena makin banyak kaum muslimah datang ke Moz5. Selain itu, Moz5 mengeluarkan produk jasa baru. "Kami mengeluarkan produk kosmetik sendiri dengan merek Moayu yang telah tersertifikasi halal," terang Yulia Astuti, pemilik Salon Moz5. Tak lupa, mereka juga mengoptimalkan perawatan serta memakai bahan alami. Cara-cara itu ternyata mampu meningkatkan jumlah pengujung Moz5. "Kunjungan di hari biasa dari lima menjadi 50 wanita per hari. Sementara, untuk weekend bisa mencapai 50 sampai 80 wanita," tutur Yulia. Mereka menghabiskan uang rata-rata Rp 100.000 untuk perawatan.Tingginya angka pengunjung di salon inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik menjadi mitra Moz5. Lantaran harga peralatan dan bahan baku salon menanjak naik, Moz5 ikut mengerek nilai investasi. Jika di tahun 2008 biaya investasi Rp 70 juta, saat ini naik menjadi Rp 135 juta. Yulia pun mengutip royalty fee 8% dari omzet per bulan.Mereka menyediakan tiga paket Moz5. Yakni, paket kemitraan, paket konsultasi salon, dan paket konsultasi salon rumah. Paket konsultasi salon ditujukan bagi para mitra usaha yang ingin membuka salon dengan merek sendiri. Adapun paket konsultasi salon rumah khusus untuk mitra yang hendak membuka salon rumahan dengan mengusung merek sendiri. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berkah salon muslimah kian merekah
Kian banyak perempuan yang menuntut privasi tinggi untuk masuk ke salon, sehingga mendatangkan berkah bagi salon muslimah. Bisnis salon muslimah juga makin ramai karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.Maklum, salah satu keunggulan salon ini adalah hanya menerima pelanggan dari kaum hawa, terutama wanita yang memakai kerudung. Para perempuan pun bisa leluasa merawat rambut dan bagian tubuh lainnya.Dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas tiga salon muslimah yang dulu pernah ditulis KONTAN. Mereka adalah Zaza Salon, Mutia Spa dan Salon Muslimah, serta Moz5 Salon Muslimah.Yang menarik, dua salon di antaranya menambah layanan spa, disamping jasa salon. Kedua salon itu yakni Zaza Salon dan Mutia Spa dan Salon Muslimah. Para pemilik kedua salon menambahkan layanan baru ini karena banyak permintaan dari mitra. Strategi ini memang tidak salah. Buktinya, Mutia Spa dan Salon Muslimah sukses mendulang banyak mitra setelah mereka memperbarui konsep layanan. Serupa bentuk usaha lainnya, ketiga salon muslimah ini juga terus menyempurnakan diri. Misal, Moz5 mengeluarkan produk kosmetik bermerek Moayu. Sedangkan, Zaza dan Mutia berkonsentrasi meningkatkan mutu kemitraannya. Semua itu dilakukan demi satu tujuan, meraup mitra dan konsumen sebanyak-banyaknya.• Zaza SalonDengan mengusung konsep Gaya Cantik Islami, Zaza Salon semakin melebarkan sayapnya. Bila Oktober tahun lalu, salon yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, ini belum memiliki mitra, kini, mereka sudah menggandeng lima mitra. Hanya, seluruh mitra itu masih terkonsentrasi di Jawa Tengah, yakni Solo dan Purwodadi. Namun, akhir Juni ini, Zaza akan membuka gerainya di Probolinggo, Jawa Timur. "Bulan depan, kami buka dua cabang lagi, di Cilegon dan Malang," ucap pemilik Zaza Salon, Iltidas. Sementara itu, Iltidas baru akan merambah wilayah Jakarta dan Tangerang pada akhir tahun ini. Ia memasang target untuk menggandeng 10 mitra hingga 2011. Selain mematok target, Iltidas juga terus merapikan konsep waralaba Zaza. Salah satunya, perabikan sistem pembayaran pada software di komputer. Dengan sistem baru ini, tarif jasa layanan, alat dan sarana yang dipakai pelanggan, serta siapa karyawan yang melayani pelanggan akan tersusun rapi secara otomatis. "Jadi, pemilik yang tak bisa datang setiap hari ke salon, tetap bisa memantau jalan kerja salon," tutur Iltidas. Ia juga memberikan fasilitas baru bagi mitra yang berniat membuka spa, selain layanan utama salon. Iltidas menambahkan layanan ini atas permintaan mitra. Bila calon mitra menghendaki tambahan layanan spa, maka mereka harus menyiapkan investasi Rp 90 juta hingga Rp 100 juta. Nilai ini lebih mahal ketimbang investasi salon yang berkisar Rp 80 juta sampai Rp 90 juta. "Memang lebih mahal karena ada tambahan training spa, Standard Operating Procedure (SOP), bahan spa, dan renovasi tempat," kata Iltidas. Investasi salon senilai Rp 80 juta ini mencakup biaya kemitraan Rp 25 juta, alat-alat salon senilai Rp 25 juta serta biaya promosi dan biaya renovasi tempat. Zaza membebaskan mitra untuk membeli bahan-bahan dari pusat atau sumber lain. Iltidas yakin, usaha salon dan spa khusus muslimah masih terbuka lebar. Pasalnya, sebagian besar penduduk Indonesia adalah muslim. "Memang terlalu segmented tapi pangsa pasar usaha ini amat besar," ucapnya. • Mutia Spa & Salon MuslimahMutia Salon tidak lagi hanya menawarkan layanan salon. Lantaran permintaan dari para mitra, salon yang berdiri sejak pertengahan tahun 2010 ini juga menawarkan spa. "Ternyata, setelah uji coba, justru spa yang paling laku. Karena itulah kami berkonsentrasi ke spa," kata Suharni, pemilik Mutia Salon. Alhasil, cukup di satu tempat, pelanggan puas mendapat fasilitas ganda, layanan salon dan spa. Karena konsep layanan sudah berubah, Mutia Salon mengubah nama usahanya menjadi Mutia Spa dan Salon Muslimah. Bagi mitra yang ingin membuka usaha salon dan spa, Suharni menawarkan paket Mutia 1 bernilai Rp 140 juta untuk masa kemitraan selama lima tahun. Pada paket ini, mitra memperoleh perlengkapan salon dan spa, paket obat salon dan obat spa. Selain itu, mereka juga menyediakan training karyawan, SOP, software akuntansi, paket desain, dan promosi. Sedangkan, bagi mitra yang cuma berniat menyediakan layanan spa, Suharni menyediakan paket Mutia 2. Paket seharga Rp 90 juta berlaku dalam kurun waktu kemitraan empat tahun. Dalam paket ini, mitra akan mendapat perlengkapan dan peralatan spa. Dua paket lain, yakni paket khusus salon, berharga Rp 65 juta dan Rp 40 juta. "Paling banyak mitra saat ini mengambil paket Mutia 1, spa dan salon," kata Suharni.Saat ini, mitra Mutia Salon dan Spa sudah bertambah lima orang, sejak Desember 2010 hingga sekarang. Alhasil, total gerai Mutia Salon dan Spa ini berjumlah delapan, yang tersebar di Jawa Tengah. Namun, dalam waktu dekat, mitra baru akan bermunculan di Bandung, Bogor, Depok, Cimahi, Purwakarta, dan Manokwari. Menurut Suharni, mitra-mitra ini berdatangan setelah ia menambah layanan spa. Daya tarik lainnya, "Investasi kemitraan salon dan spa milik saya masih murah," tutur Suharni berpromosi.• Moz5 SalonKetika KONTAN menulis tawaran waralaba Moz5 pada tahun 2008, salon muslimah asal Depok ini baru mempunyai empat mitra. Tiga tahun berlalu, kini mereka telah memiliki 23 cabang. Bahkan, dalam waktu dekat, mereka akan menambah 10 mitra.Pertambahan jumlah mitra yang pesat ini karena makin banyak kaum muslimah datang ke Moz5. Selain itu, Moz5 mengeluarkan produk jasa baru. "Kami mengeluarkan produk kosmetik sendiri dengan merek Moayu yang telah tersertifikasi halal," terang Yulia Astuti, pemilik Salon Moz5. Tak lupa, mereka juga mengoptimalkan perawatan serta memakai bahan alami. Cara-cara itu ternyata mampu meningkatkan jumlah pengujung Moz5. "Kunjungan di hari biasa dari lima menjadi 50 wanita per hari. Sementara, untuk weekend bisa mencapai 50 sampai 80 wanita," tutur Yulia. Mereka menghabiskan uang rata-rata Rp 100.000 untuk perawatan.Tingginya angka pengunjung di salon inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik menjadi mitra Moz5. Lantaran harga peralatan dan bahan baku salon menanjak naik, Moz5 ikut mengerek nilai investasi. Jika di tahun 2008 biaya investasi Rp 70 juta, saat ini naik menjadi Rp 135 juta. Yulia pun mengutip royalty fee 8% dari omzet per bulan.Mereka menyediakan tiga paket Moz5. Yakni, paket kemitraan, paket konsultasi salon, dan paket konsultasi salon rumah. Paket konsultasi salon ditujukan bagi para mitra usaha yang ingin membuka salon dengan merek sendiri. Adapun paket konsultasi salon rumah khusus untuk mitra yang hendak membuka salon rumahan dengan mengusung merek sendiri. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News