KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dukungan terhadap Profesor Zairin Noor untuk menjadi Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus mengalir. Kali ini datang dari Profesor Sutiman Bambang Sumitro, guru besar Universitas Brawijaya Malang. Menurut Sutiman, Zairin adalah aset bangsa yang merupakan sosok langka di negeri ini. Menurut Sutiman, karakter kepemimpinan Zairin layak disamakan dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang all out dan memimpin dengan hati, tidak semata-mata dengan nalar dan sistem manajemen. "Zairin orang yang mempunyai passion untuk mengembangkan universitasnya, pekerja sangat keras, konsisten, dan punya visi sangat jauh. Kalau dia terpilih sebagai rektor, ULM akan sangat beruntung,” jelas Sutiman dalam keterangannya, Rabu (27/6).
Sebagai kolega Zairin saat di Universitas Brawijaya, Sutiman memang mengenal betul sosok Dekan Fakultas Kedokteran ULM tersebut. Sutiman mengaku, pandangannya terhadap Zairin obyektif, karena dia juga mengamati berbagai sosok dan kepemimpinan di negeri ini. “Integritas Zairin sangat baik dan sudah teruji,” kata Sutiman. Salah satu modal penting Zairin, imbuh Sutiman, adalah jejaringnya yang kuat. Relasinya sangat luas dan datang dari berbagai kalangan. Menurut Sutiman, networking sangat penting. Karena bagaimana mungkin seorang rektor bisa menggerakkan institusi kalau tidak punya jejaring yang baik. Sutiman bukan satu-satunya tokoh yang mendukung Zairin agar terpilih sebagai Rektor ULM. Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha dan juga psikolog Tika Bisono, juga memberikan dukungan terhadap putra daerah Banjarmasin tersebut. Memiliki kemampuan dan pengalaman Kesediaan Zairin dicalonkan sebagai Rektor ULM, lanjut Sutiman, juga merupakan bukti totalitas. Sebab, Zairin bersedia memimpin universitas yang notabene penghasilannya jauh lebih kecil dibandingkan profesinya sebagai dokter spesialis. “Dia sudah mau rugi. Itu adalah bukti yang tidak bisa dibantah siapapun,” tegas Sutiman. Zairin Noor memang memiliki kemampuan profesi, kepemimpinan, dan pengalaman yang sangat teruji. Sebelum menjadi Dekan Fakultas Kedokteran ULM periode 2017-2020, dia menjalani karier selama 30 tahun. Pada 1988, Zairin bekerja sebagai staf dokter di SMF Bedah RSUD Uli Banjarmasin. Dia pernah dipercaya menjadi Ketua Komite Medik RSUD Ulin 2003-2006, Ketua Indonesian of Osteoprosis Association 2003-2006, Kepala Bagian Bedah FK Universitas Lambung Mangkurat 2009-2012, dan Wakil Dekan FK ULM 2012-2016. “Dia memang sangat profesional dan banyak melahirkan karya monumental.
Salah satunya, penemuan bahwa osteoporosis bukan disebabkan kekurangan kalsium dalam tulang, tetapi perubahan partner atom. Itu hasil penemuan dia yang sangat spektakuler, yang dilakukan melalui pendekatan ilmu fisika modern,” kata Sutiman. Selain itu, Zairin juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar, termasuk di luar negeri. Antara lain, Orthopedic Fellow, Department of Orthopaedic Chonnam University Hospital, Gwang Ju, Korea (1994), Lee/Show Foundation Orthopaedic Fellow Attached to Dept. of Orthopaedic Surgery-National University Hospital, Singapura (1995), Syracuse University of New York, Health Science Center, dan New York (1998). Zairin juga aktif di berbagai organisasi, termasuk di luar negeri. Di antaranya, Indonesian Spine Society, Asean Orthopaedic Association, Asia Pacific Orthopaedic Associaton, American Academy of Orthopaedic Surgeons, American Federation of Spine Association (FOSA), Societe Internationale de Chirurgie Orthopedique et de Traumatologie (SICOT), dan masih banyak lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan