KONTAN.CO.ID - MOROTAI. Wisata sejarah menjadi menu wajib bagi pelancong yang bertandang ke Morotai. Maklum, selain terkenal karena "surga" bawah lautnya, pulau yang terletak di tepi Samudera Pasifik ini juga kaya dengan peninggalan sejarah. Bagaimana tidak, pulau terdepan di Maluku Utara itu sempat dijadikan markas tentara sekutu pada Perang Dunia II di bawah komando Jenderal MacArthur. Sejak 15 September 1944, MacArthur merebut Morotai dari Jepang dan menjadikannya sebagai pijakan terakhir dalam strategi Lompat Katak, untuk menghantam pasukan Dai Nippon di Front Pasifik. Jejak sekitar 61.000 serdadu Sekutu yang sempat bermarkas di Morotai masih berbekas. Buktinya, sisa-sisa peralatan tempur serta perlengkapan pasukan sekutu dan Jepang banyak terkubur di sekujur Pulau Morotai.
Berkaraoke ria di Museum Perang Dunia II dan Trikora Morotai
KONTAN.CO.ID - MOROTAI. Wisata sejarah menjadi menu wajib bagi pelancong yang bertandang ke Morotai. Maklum, selain terkenal karena "surga" bawah lautnya, pulau yang terletak di tepi Samudera Pasifik ini juga kaya dengan peninggalan sejarah. Bagaimana tidak, pulau terdepan di Maluku Utara itu sempat dijadikan markas tentara sekutu pada Perang Dunia II di bawah komando Jenderal MacArthur. Sejak 15 September 1944, MacArthur merebut Morotai dari Jepang dan menjadikannya sebagai pijakan terakhir dalam strategi Lompat Katak, untuk menghantam pasukan Dai Nippon di Front Pasifik. Jejak sekitar 61.000 serdadu Sekutu yang sempat bermarkas di Morotai masih berbekas. Buktinya, sisa-sisa peralatan tempur serta perlengkapan pasukan sekutu dan Jepang banyak terkubur di sekujur Pulau Morotai.