JAKARTA. Keputusan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia memasang sistem pengaman alias Auto Risk Management System (ARMS) dalam unitlink mereka membuahkan hasil manis. Pendapatan premi sebelum audit asuransi berbasis di Italia ini per akhir 2012, melonjak 104% menjadi Rp 644 miliar dari akhir tahun sebelumnya Rp 315 miliar. Dari angka tersebut, kontribusi premi unitlink per akhir Desember tahun lalu sebesar Rp 442 miliar, tumbuh 122% dibandingkan akhir Desember 2011 Rp 199 miliar. Sisanya produk tradisional. Generali Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan asuransi yang menggunakan ARMS. Sistem ini merupakan fitur yang membuat nasabah bisa leluasa mengatur sendiri campuran aset investasi dan menjalankan metode risiko secara otomatis. Alhasil risiko investasi di unitlink mereka aman ketika pasar tidak stabil. Menurut Edy Tuhirman, CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, sistem yang melindungi nilai investasi unitlink saat pasar menurun ini memikat nasabah. "Permintaan naik karena nasabah paham arti keamanan," terangnya pada Rabu (20/2). Edy menegaskan, tahun ini pasar asuransi jiwa di tanah air masih positif. Produk unitlink masih tetap akan diminati. Makanya, asuransi asal Italia ini bakal melakukan beberapa perbaikan untuk produk-produk riders mereka.
Berkat ARMS, unitlink Generali melonjak 122%
JAKARTA. Keputusan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia memasang sistem pengaman alias Auto Risk Management System (ARMS) dalam unitlink mereka membuahkan hasil manis. Pendapatan premi sebelum audit asuransi berbasis di Italia ini per akhir 2012, melonjak 104% menjadi Rp 644 miliar dari akhir tahun sebelumnya Rp 315 miliar. Dari angka tersebut, kontribusi premi unitlink per akhir Desember tahun lalu sebesar Rp 442 miliar, tumbuh 122% dibandingkan akhir Desember 2011 Rp 199 miliar. Sisanya produk tradisional. Generali Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan asuransi yang menggunakan ARMS. Sistem ini merupakan fitur yang membuat nasabah bisa leluasa mengatur sendiri campuran aset investasi dan menjalankan metode risiko secara otomatis. Alhasil risiko investasi di unitlink mereka aman ketika pasar tidak stabil. Menurut Edy Tuhirman, CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, sistem yang melindungi nilai investasi unitlink saat pasar menurun ini memikat nasabah. "Permintaan naik karena nasabah paham arti keamanan," terangnya pada Rabu (20/2). Edy menegaskan, tahun ini pasar asuransi jiwa di tanah air masih positif. Produk unitlink masih tetap akan diminati. Makanya, asuransi asal Italia ini bakal melakukan beberapa perbaikan untuk produk-produk riders mereka.