Berkat Asian Games, uang elektronik Mandiri dan BNI laris manis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat ajang olahraga Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang hingga akhir bulan lalu, penjualan dan penggunaan uang elektronik melesat.

Sejumlah bank penerbit uang elektronik terutama berbasis kartu mengatakan, selama ajang olahraga terbesar di Asia tersebut, peningkatan penjualan kartu uang elektronik tumbuh dua kali lipat dibandingkan bulan biasa.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, pada akhir Agustus 2018 target 800 juta transaksi dan volume transaksi sebesar Rp 9 triliun berhasil dilampaui. Catatan saja, hingga Juni 2018 lalu perusahaan ini mencatat 600 juta transaksi menggunakan e-money dengan nilai sebesar Rp 6,9 triliun.


Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menjelaskan, sejak awal Asian Games 2018 digaungkan pihaknya memang sudah mempersiapkan sejumlah kartu uang elektronik edisi khusus. Hal ini dilakukan guna menyerap antusiasme masyarakat yang tinggi.

Salah satunya dengan meluncurkan tiga tema e-Money khusus Asian Games. Varian tersebut berupa e-money edisi maskot Asian Games 2018, e-money edisi terbatas Legenda Nasional (Rudy Hartono, Yayuk Basuki dan Christian Hadinata dan yang terbaru e-money edisi terbatas Asian Games Energy of Asia yang hanya ada 1.000 set dengan masing-masing set berisi 6 kartu.

"Dengan varian kartu edisi khusus Asian Games 2018 tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan kartu e-money Bank Mandiri sebagai alat pembayaran non tunai," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/9).

Dus, berkat hal tersebut kini Bank Mandiri mencatat sudah menebar 15 juta kartu e-money yang beredar. Jumlah tersebut meningkat dari total kartu e-money beredar pada Juni 2018 lalu sebesar 14,8 juta kartu.

Atas pencapaian itu pula, Thomas mengatakan e-money milik Bank Mandiri tercatat menguasai 80% industri kartu prabayar secara nasional.

Dalam upayanya untuk meningkatkan transaksi dan penggunaan, perseroan terus melakukan inovasi dalam memperkuat layanan elektronik.

Antara lain, memperluas jalinan kerjasama merchant, menyediakan sarana isi ulang (top up), meningkatkan produksi kartu, memudahkan akses pembelian kartu untuk nasabah, edukasi hingga membangun cashless society di beberapa sektor.

Sejumlah sektor yang memang menjadi sasaran Bank Mandiri untuk mengembangkan e-money antara lain, pasar, sekolah, tempat wisata dan sektor bisnis yang memang dekat dengan masyarakat.

"Dalam inovasinya Bank Mandiri juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk mengeluarkan e-money edisi khusus Wonderful Indonesia dalam waktu dekat," sambungnya. Bank berlogo pita emas ini juga sudah menggandeng perusahaan Disney untuk mengeluarkan kartu uang elektronik edisi khusus seperti Marvel Avengers, Star Wars dan lain-lain.

Tak kalah dengan Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mengatakan dalam perhelatan Asian Games lalu pihaknya telah menjual lebih dari 100.000 uang elektronik BNI atau TapCash dengan edisi khusus Asian Games.

Kepala Divisi Electronic Banking BNI Anang Fauzi menjelaskan, penjualan tersebut dilakukan oleh pihaknya BNI di hampir seluruh venue Asian Games antara lain Jakabaring, Velodrome, Pakansari dan lain-lain. Penjualan TapCash juga dilakukan di outlet-outlet BNI yang tertelak di kota-kota penyelenggara Asian Games.

"Penjualan ini meningkat hampir 2 kali lipat dari penjualan pada bulan-bulan normal. Khusus untuk TapCash desain maskot (kaka, Bhinbhin dan Atung)," tuturnya. Bahkan, saking tingginya animo masyarakat, BNI sampai melakukan pencetakan ulang untuk memenuhi permintaan.

Tak hanya dari jumlah kartu saja yang meningkat, untuk transaksi top up dan belanja harian selama 16 hari perhelatan Asian Games 2018, BNI mencatat transaksi rata-rata lebih dari 2.000 orang menggunakan TapCash sebagai alat bayar.

Selain TapCash, sebagai bank yang kini sudah fokus ke digital. BNI juga sekaligus melakukan pemasaran dengan mengajak pengunjung menggunakan aplikasi sistem pembayaran berbasis QR milik BNI yaitu yap!. Hasilnya, khusus selama Asian Games 2018 total transaksi menggunakan yap! mencapai Rp 1 miliar.

"Strategi kami untuk TapCash akan tetap menyasar co-branding, karena kami juga sasar komunitas, baik kartu member, profesi, alumni sampai dengan kominats hobi," tuturnya. Sekadar tambahan, Anang menuturkan saat ini pengguna TapCash sudah mencapai lebih dari Rp 3,7 juta pengguna dengan pertumbuhan transaksi lebih dari 250% secara year on year mencapai 23 juta transaksi.

Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat sampai bulan Juli 2018 sudah ada 131,8 juta uang elektronik beredar. Jumlah tersebut meningkat 89,76% secara tahunan atau year on year (yoy) dari perolehan Juli 2017 sebanyak 69,45 juta uang elektronik beredar.

Sementara total volume transaksi sepanjang tahun 2018 hingga Juli 2018 mencapai 1,48 miliar transaksi. Adapun nominal transaksi hingga Juli 2018 mencapai Rp 3,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti