Berkat Dana Talangan Bank Raya, Cuan Agen Brilink Kian Kaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pinggiran perkotaan, rasa-rasanya layanan finansial tak semudah didapatkan layaknya perkotaan. Kehadiran mesin ATM pun bisa dibilang tak selalu ada atau minim.

Hal tersebut setidaknya tergambar ketika KONTAN mendatangi salah satu kawasan Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan Raya Babakan Madang. Kantor cabang bank ataupun mesin ATM bisa dalam hitungan jari.

Minimnya layanan finansial di daerah tampaknya menjadi ceruk bisnis bagi agen laku pandai. Agen laku pandai ini awalnya merupakan gagasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyediakan layanan keuangan yang semakin inklusif.


Baca Juga: Berkat BRILink dan BRImo, DPK BRI Tumbuh 11,61% di Semeter I 2024

Dalam kunjungan ke Kabupaten Bogor tersebut, agen laku pandai yang ditemui adalah agen BRIlink besutan grup PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Setidaknya, ada dua konter agen BRIlink yang ditemui dan menariknya keduanya milik satu orang, yakni Dwi Indrawati.

Wanita yang akrab disapa Iin ini telah memulai menjadi agen BRIlink pada 2017. Awalnya, ia hanya coba-coba untuk mencari peruntungan di bisnis ini.

Ia bercerita bahwa pada awalnya cukup kesulitan untuk menjadi agen BRIlink. Maklum, ia sebelumnya hanya membuka konter di rumah.

“Sepuluh transaksi aja itu dulu berat banget,” kenang Iin kalau ditemui Kontan, belum lama ini.

Kondisi tersebut berubah kala ia akhirnya membuka konter di Jalan Raya Babakan Madang ini. Seakan-akan, ia sudah mampu menemukan pasarnya sendiri.

Baca Juga: Transaksi Agen Laku Pandai Perbankan Semakin Melesat

Maklum, jalanan tempat konternya berada termasuk jalan utama di kawasan tersebut. Banyak orang-orang proyek yang berlalu lalang di daerah tersebut.

Iin mengungkapkan bahwa mandor-mandor proyek menjadi salah satu pangsa pasarnya saat ini. Dengan kondisi ATM yang jarang ditemui, agen BRIlink seakan menjadi jawaban bagi para mandor untuk melakukan setor ataupun tarik tunai.

Setelah cukup ramai transaksi di konternya, masalah lain mendatangi Iin. Salah satunya, transaksi setor tunai yang kencang membuat saldo yang dimiliki Iin cepat terkuras.

Alhasil, ia kudu bolak-balik ke kantor cabang jaraknya cukup jauh untuk menyetor uang-uang tunai menjadi saldo di aplikasi miliknya. Tentu, hal tersebut membuat Iin rugi waktu dan rugi transaksi potensial kala harus menutup konternya.

“Misal modal saldo awal kita Rp 30 juta, terus sudah keluar Rp 20 juta dan sisa Rp 10 juta itu dulu stresnya minta ampun,” ujar Iin sambil tertawa.

Bukan tanpa alasan, Iin bilang kalau dihitung potensinya itu bisa lima sampai sepuluh transaksi hilang. Padahal, menurutnya itu termasuk lumayan karena awal-awal juga susah mendapatkan segitu.

Baca Juga: Sepanjang Semester I-2024, Volume Transaksi BRILink Sentuh Rp 767 Triliun

Untungnya, Iin cepat mengenal produk Pinang Dana Talangan milik anak usaha BRI, PT Bank Raya Indonesia Tbk. Produk ini memang dikhususkan untuk menyasar ekosistem agen BRIlink untuk pinjaman jangka pendek tenor seminggu sebagai modal.

Awalnya, Iin menjajal produk pinjaman tersebut karena sudah kewalahan kalau harus bolak-balik. Gayung bersambut, Iin langsung lolos menjadi penerima pinjaman dengan limit awal Rp 15 juta.

Waktu terus berjalan, bisnis agen BRIlink milik Iin kian memberikan keuntungan yang menggiurkan. Bahkan, ia langsung naik kelas sebagai agen sultan dengan total disbursement mencapai lebih dari Rp 3,5 miliar.

Alhasil, limit yang dimiliki Iin untuk mendapat dana talangan kian jumbo. Kini, ia bisa mendapat fasilitas pinjaman hingga Rp 200 juta.

“Tapi saya selalu punya prinsip pinjam sesuai kebutuhan, makanya saya biasanya maksimal Rp 100 juta saja,” ujarnya.

Dari sisi biaya, Iin menilai pinjaman Pinang Dana Talangan milik Bank Raya ini lebih menguntungkan dibandingkan harus setor tunai bolak-balik ke bank. Di mana, nasabah yang datang selalu diterima dan transaksi terus meningkat.

Sebagai gambaran, Iin bilang untuk pinjaman Rp 100 juta dengan tenor seminggu, maka biaya admin yang harus dibayarkan hanya sekitar Rp 575.000. Itu ditambah keuntungan pencairan yang hanya sekitar 15 menit.

Baca Juga: Bank Raya Catat Kinerja Positif, Perkuat Fundamental Tumbuh Tangguh Berkelanjutan

Menurutnya, itu masih terbilang cuan karena transaksi yang didapat oleh Iin bisa tumbuh 3 kali lipat. Artinya, jika awalnya sehari hanya ada 15 transaksi, kini bisa mencapai 45 transaksi.

Dari sisi keuntungan, bantuan Dana Talangan untuk agen BRIlink menjadikan bisnis ini semakin menggiurkan. Sembari malu-malu, Iin menyebut keuntungannya bisa lebih dari Rp 10 juta per bulan.

“Tapi ya jangan dilihat sekarang saja ya karena awalnya juga saya susah menjalani bisnis ini,” tutup Iin.

Sebagai informasi, kisah Iin ini merupakan salah satu dari 32 ribu agen BRIlink maupun agen pegadaian yang telah merasakan produk Dana Talangan milik Bank Raya. Per semester I-2024, Bank Raya telah menyalurkan pinjaman Pinang Dana Talangan sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9 % secara tahunan (YoY).

Untuk posisi akhir kuartal 2/2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp 490 Miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto