Berkat dua produk andalan, pembiayaan PNM tembus Rp 10,57 triliun pada Oktober 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Mandiri (Persero) atau PNM kian optimistis memenuhi target pembiayaan tahun ini. Perusahaan yang bergerak di jasa keuangan ini telah memenuhi 96,1% dari total target pembiayaan sebesar Rp 11 triliun.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan penyaluran pembiayaan perusahaan tumbuh 139,6% menjadi Rp 10,57 triliun per Oktober 2018. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan realisasi Oktober 2017, yaitu sebesar 4,41 triliun.

Kenaikan pembiayaan itu disumbang dari dua produk andalan perseroan, di antaranya Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang mencapai Rp 3,2 triliun, atau naik 100% secara tahunan. Selanjutnya produk Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar Rp 7,37, tumbuh 162% dari periode yang sama di tahun lalu Rp 2,81 triliun.


“Peningkatan pembiayaan produktif di semua jaringan kantor PNM mempengaruhi kenaikan pembiayaan kami. Saat ini jumlah cabang Mekaar ada 1.770, sementara jaringan kantor ULaMM masih tetap, ada sebanyak 63 kantor cabang dan 631 kantor unit,” kata Arief kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Selain itu, peningkatan pembiayaan berkat pertumbuhan proses bisnis serta pengembangkan kapasitas kemampuan nasabah PNM dalam mengelola modal dan usaha. Melalui pelaksanaan pelatihan dan pendampingan yang menunjukkan kemajuan signifikan.

Maka dengan realisasi pembiayaan Rp 10,57 triliun per Oktober 2018, ia berharap ada tambahan pembiayaan hingga Rp 1 triliun di sisa tahun ini. Diperkirakan dua bulan terakhir sampai Desember, pembiayaan akan digenjot dari produk Mekaar.

Untuk pengembangan bisnis, PNM tengah mempersiapkan proyek pembiayaan digital berbentuk warung digital atau warung smart. Warung ini menyediakan akses wifi dan telkom berbayar yang juga bisa untuk menjual pulsa, melayani layanan pembayaran, dan menjual produk sembako.

Proyek tersebut dimulai di dua wilayah yaitu Karawang dan Purwokerto. PNM berencana membuka layanan tersebut secara resmi di bulan Desember 2018. Nantinya warung smart bisa menjadi Laku Pandai juga untuk membantu layanan-layanan produk perbankan.

“Ini baru pilot project, di mana simulasi proyek ini akan diimplementasikan Laku Pandai bagi nasabah Mekaar. Hal ini juga terkait dukungan atas peningkatan inklusi keuangan,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie