KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tak membukukan kenaikan pendapatan pada kuartal III 2019, namun PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) mampu mengerek perolehan bottomline-nya. Semua itu berkat efisiensi yang dilakukan CEKA di segala lini. Mengulik laporan keuangan perseroan sampai kuartal-III tahun ini, pendapatan CEKA mencapai Rp 2,24 triliun, turun 19% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,77 triliun. Ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CEKA, Rabu (6/11), Erry Tjuatja, Presiden Direktur CEKA mengakui pendapatan tertekan lantaran harga yang tidak baik sepanjang awal tahun. Ini mengikis volume penjualan CEKA. Di sisi lain beban pokok penjualan menyusut 22% year on year (yoy) menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal III tahun ini. Dus, laba kotor CEKA mampu tumbuh menjadi Rp 232,12 miliar, naik 38% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang senilai Rp 2,6 triliun.
Berkat efisiensi, laba bersih Wilmar Cahaya (CEKA) melejit 218% di kuartal III 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tak membukukan kenaikan pendapatan pada kuartal III 2019, namun PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) mampu mengerek perolehan bottomline-nya. Semua itu berkat efisiensi yang dilakukan CEKA di segala lini. Mengulik laporan keuangan perseroan sampai kuartal-III tahun ini, pendapatan CEKA mencapai Rp 2,24 triliun, turun 19% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,77 triliun. Ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CEKA, Rabu (6/11), Erry Tjuatja, Presiden Direktur CEKA mengakui pendapatan tertekan lantaran harga yang tidak baik sepanjang awal tahun. Ini mengikis volume penjualan CEKA. Di sisi lain beban pokok penjualan menyusut 22% year on year (yoy) menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal III tahun ini. Dus, laba kotor CEKA mampu tumbuh menjadi Rp 232,12 miliar, naik 38% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang senilai Rp 2,6 triliun.