KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk membukukan kinerja bottom line yang prima di sepanjang tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang dirilis pada Selasa (9/3), emiten berkode saham PBID tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 371,60 miliar di sepanjang tahun 2020, tumbuh 66,71% dibanding perolehan laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 222,89 miliar. Pertumbuhan double digit pada sisi bottom line didapat ketika PBID menyusut. Tercatat, penjualan bersih PBDI turun 16,45% secara tahunan atau year-on-year (yoy)menjadi Rp 3,87 triliun di tahun 2020. Sebelumnya, penjualan bersih PBID di tahun 2019 mencapai Rp 4,63 triliun. Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan, PBID melakukan efisiensi secara operasional dengan meningkatkan kapasitas pabrik perusahaan di yang terletak di Jawa Tengah. Seiring hal ini, PBID, kata Lukman, mampu menekan beban pokok penjualan dan mengungkit marjin laba kotor.
Berkat efisiensi, laba Panca Budi Idaman (PBID) naik 66,71% pada tahun 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk membukukan kinerja bottom line yang prima di sepanjang tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang dirilis pada Selasa (9/3), emiten berkode saham PBID tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 371,60 miliar di sepanjang tahun 2020, tumbuh 66,71% dibanding perolehan laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 222,89 miliar. Pertumbuhan double digit pada sisi bottom line didapat ketika PBID menyusut. Tercatat, penjualan bersih PBDI turun 16,45% secara tahunan atau year-on-year (yoy)menjadi Rp 3,87 triliun di tahun 2020. Sebelumnya, penjualan bersih PBID di tahun 2019 mencapai Rp 4,63 triliun. Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan, PBID melakukan efisiensi secara operasional dengan meningkatkan kapasitas pabrik perusahaan di yang terletak di Jawa Tengah. Seiring hal ini, PBID, kata Lukman, mampu menekan beban pokok penjualan dan mengungkit marjin laba kotor.