Berkat inovasi teknologi, Sinar Mas Agribusiness & Food mampu jaga tingkat produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agribusiness and Food mengakui bahwa upaya percepatan teknologi dan transformasi digital membawa dampak positif terhadap tingkat produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) perusahaan tersebut.

Managing Director of Sustainability Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Purnomo mengatakan, inovasi dan transformasi digital yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food mampu menjaga tingkat produksi perusahaan terjaga di level 6 ton per hektare (ha).

“Tingkat produksi perlahan tapi pasti menunjukkan peningkatan di beberapa lokasi perkebunan sekalipun masih dalam situasi pandemi Covid-19,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (23/2).

Ia menambahkan, secara keseluruhan, transformasi digital juga membuat proses sertifikasi CPO perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan lancar tanpa harus turun ke lapangan. Alhasil, Sinar Mas Agribusiness and Food mampu menghemat biaya dan menjaga kinerja usahanya.

Baca Juga: Pandemi, Sinar Mas Agribusiness and Food gencar lakukan transformasi digital

Tahun 2020 lalu, lanjut Agus, terdapat sekitar 1 juta ton CPO Sinar Mas Agribusiness and Food yang telah tersertifikasi. Memasuki tahun ini, pihaknya menargetkan sekitar 1,2 juta ton CPO yang akan tersertifikasi.

“Selain didukung oleh teknologi, kami juga berharap cuaca lebih bersahabat di tahun ini karena sawit itu sangat erat hubungannya dengan curah hujan,” imbuh dia.

Asal tahu saja, terdapat beberapa inovasi teknologi yang diterapkan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food selama masa pandemi Covid-19. Di antaranya penerapan GAR Sustainability Information System (GSIS), SMART Remote Engagement, Assessment, and Conference from Home (Reach), dan Eye in the Sky atau mata langit.

Sinar Mas Agribusiness and Food sendiri mengelola kebun kelapa sawit seluas 498.000 hektare (Ha) di Indonesia dan mengoperasikan 46 fasilitas pengolahan kelapa sawit. Produk hasil olahan perusahaan tersebut diekspor ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Selanjutnya: Sinar Mas Agro (SMAR) sebut prospek industri sawit masih menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari