KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan secara konsisten menunjukkan kinerja positif pada tengah tahun. Hingga Juni 2021, induk holding asuransi dan penjaminan ini berhasil membukukan laba tahun berjalan konsolidasi sebesar Rp 1,8 triliun atau setara dengan 180% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) semester I-2021 sebesar Rp 1 triliun. Secara yoy, laba perusahaan naik 178% dari tahun lalu. Pencapaian laba ini sebagian besar berkat kontribusi dari pertumbuhan laba anak perusahaan asuransi dan penjaminan dengan rata-rata kenaikan mencapai 55%.
“Pencapaian ini menjadi bukti signifikan kekuatan hasil kolaborasi dan komitmen bersama antara holding dan anak perusahaan sehingga kami masih bisa bertumbuh meski di tengah pandemi," kata Direktur Keuangan dan Umum IFG, Rizal Ariansyah dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (10/10). Pihak meyakini bahwa upaya peningkatan secara terus menerus pada aspek tata kelola perusahaan, bisnis dan keuangan dapat meningkatkan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2021. Selain laba, nilai ekuitas IFG juga melampaui target yakni senilai Rp 43,13 triliun atau 2% lebih tinggi dari target di RKAP semester I 2021 sebesar Rp 42,17 triliun. Realisasi itu dapat dilihat dari beberapa indikator rasio keuangan, di mana IFG mencatatkan EBITDA sebesar Rp 2,07 triliun per Juni 2021 atau 24% lebih tinggi dari target RKAP semester I 2021 yang sebesar Rp 1,67 triliun. Nilai itu naik dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 931,05 miliar.
Baca Juga: Gandeng IFG Life, BTN tunda keinginan punya asuransi jiwa sendiri Sementara itu, rasio likuiditas perusahaan per Juni 2021 berada dalam keadaan sehat yakni sebesar 1,76 kali atau 27% lebih baik dari target RKAP Semester I 2021 sebesar 1,38 kali. Rizal menyatakan, peningkatan kinerja tersebut menunjukkan keberhasilan peran dan fungsi strategis IFG dalam memperkuat daya saing anak perusahaan di sektor asuransi, penjaminan,
capital market dan investasi. Sejak terbentuknya IFG di tahun 2020 lalu, manajemen berkomitmen untuk terus melakukan transformasi dari sisi tata kelola, proses bisnis, sumber daya manusia hingga inovasi dan pengembangan teknologi informasi. Hal ini dalam rangka mendorong terciptanya bisnis model yang akuntabel,
prudent, dan transparan serta terus mendorong terciptanya kolaborasi yang saling menguntungkan antar anak perusahaan ataupun dengan BUMN lainnya.
IFG saat ini juga sedang menunggu pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 20 Triliun untuk penguatan modal PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) yang akan bergerak di bidang asuransi jiwa. IFG Life nantinya akan menerima migrasi polis-polis sehat dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai bagian dari penyelesaian permasalahan Jiwasraya sehingga para pemegang polis akan mendapatkan kepastian hukum. Dengan adanya PMN tersebut di atas, maka dalam waktu dekat kapasitas permodalan IFG akan meningkat signifikan dan IFG sudah dapat melengkapi lini bisnisnya di bidang asuransi dengan bertambahnya lini bisnis asuransi jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari