KONTAN.CO.ID - Jakarta. Situs dan aplikasi OpenSea kini menjadi incaran banyak orang untuk menjual atau membeli aset non-fungible token (NFT). Dibalik trending OpenSea untuk menjual atau membeli NFT, ternyata ada dua anak muda yang menggawanginya. OpenSea adalah marketplace untuk menjual atau membeli NFT. NFT adalah semacam sertifikat elektronik yang merupakan turunan aset kripto untuk dijadikan alat investasi. Marketplace NFT OpenSea didirikan dua anak muda Alex Atallah dan Devin Finzer. Berkat marketplace NFT Opensea, keduanya menjadi miliarder muda baru.
Pendiri marketplace NFT OpenSea ini ditaksir memiliki kekayaan masing-masing 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 31,5 triliun. Atallah dan Finzer baru berusia 30-an tahun. Sebelum membuat marketplace NFT OpenSea, Devin Finzer pernah bekerja sebagai insinyur software di Pinterest pada 2015. Pada tahun yang sama, Finzer juga mendirikan start-up pertamanya bernama Claimdog yang kemudian dijual kepada Credit Karma. Sementara itu, Alex Atallah merupakan lulusan Stanford University dan pernah bekerja di Palantir. Dia kemudian bekerja di start-up Silicon Valley, Whatsgodly, dan Zugata. Kekayaan yang kini dimiliki keduanya tak lain berkat popularitas NFT yang membuat OpenSea menjadi platform jual beli aset digital itu, dan mendapat perhatian dari para investor.
Baca Juga: Ingin Jual NFT di OpenSea, Cermati Aturan Kominfo Berikut ini NFT & OpenSea OpenSea merupakan marketplace atau pasar online untuk NFT. Layanan ini didirikan Atallah dan Finzer pada Desember 2017 dan kini memiliki valuasi 13,3 miliar dollar AS. Jumlah ini meningkat pesat dibanding enam bulan lalu, dimana valuasinya hanya 1,5 miliar dollar AS. Dirangkum KompasTekno dari Forbes, Rabu (19/1/2022), para pendiri OpenSea diperkirakan memiliki saham sebesar 18,5%, atau masing-masing bernilai 2,2 miliar dollar AS. Jumlah ini menjadikan mereka sebagai miliarder NFT pertama di dunia. OpenSea juga termasuk salah satu pemain awal pasar NFT. Di OpenSea, pengguna bisa menjual atau membeli semua jenis NFT dengan potongan biaya 2,5% dari setiap penjualan. Valuasi marketplace NFT OpenSea Pada Maret 2020, OpenSea menyebut jumlah pengguna aktif bulanannya mencapai 4.000 orang dengan nilai transaksi NFT sekitar 1,1 juta dollar AS (Rp 15,7 miliar). Di tahun yang sama, OpenSea mendapat pendanaan sekitar 28.000 dollar AS (Rp 400 juta) untuk mendukung transaksi NFT. Jumlah ini meningkat pada Juli tahun 2021, di mana OpenSea meraih pendanaan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dari firma ventura Andreessen Horowitz, setelah mencatat transaksi bulanan sekitar 350 juta dollar AS (Rp 5 triliun). Transaksi NFT bulanan di OpenSea terus meningkat pada Agustus 2021 mencapai 3,4 miliar dollar AS (Rp 48,7 triliun). Pencapaian ini juga membuat perusahaan meraih pendanaan tambahan sekitar 85 juta dollar AS (Rp 1,2 triliun).
Terbaru, OpenSea mendapat pendanaan 300 juta dollar AS (Rp 4,3 triliun) dari putaran pendanaan yang dipimpin Paradign and Coatue Management. Suntikan dana ini membuat valuasi OpenSea sekarang menjadi 13,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 190 triliun. Menurut manajemen OpenSea, dana ini akan digunakan untuk mengembangkan produk, tim, keamanan pelanggan, serta komunitas NFT. Selain itu, pendanaan ini juga memungkinkan OpenSea untuk melakukan akuisisi. Kabar yang bersumber dari Axios menyebutkan, OpenSea sedang mempertimbangkan akuisisi start-up dompet kripto Dharma Labs. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Duo Pendiri OpenSea Jadi Miliarder Baru berkat NFT", Penulis : Lely Maulida Editor : Reska K. Nistanto
Editor: Adi Wikanto