Berkat Pendampingan BRI, Pebisnis UMKM Pujon Kidul Raup Omzet Maksimal



KONTAN.CO.ID - PUJON KIDUL. Kehadiran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI di Desa Pujon Kidul, Batu, Malang, dinilai sangat membantu kelangsungan usaha Amirul Muttaqin, seorang pelaku UMKM di bidang olahan susu sapi dan apel.

Sapi dan apel telah menjadi komoditas paling potensial di Pujon Kidul. Inilah yang coba dimanfaatkan oleh Amirul. Berhubung dia memiliki peternakan sapi dan kebun apel yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Dia telah memulai bisnis ini sejak 2010 silam. Dengan bantuan 8 orang pegawai yang seluruhnya berasal dari Pujon Kidul, Amirul Muttaqin mampu memproduksi beberapa produk olahan susu dan apel. Di antaranya adalah permen susu, stik susu, kupin gajah, yogurt, carang mas apel, keripik apel, dan wine apel. Seluruh produk tadi menyandang merek Pukid yang merupakan singkatan Pujon Kidul.


“Merek Pukid ini sudah kami patenkan,” kata Ilun, panggilan akrab Amirul Mutaqqin kepada KONTAN, Jumat (9/12).

BRI punya peranan penting dalam perjalanan usaha Ilun. Sejak masuk ke Desa Pujon Kidul pada 2022, BRI memiliki program Klaster UMKM di sana. Klaster sendiri merupakan kumpulan suatu usaha atau bisnis yang sama.

Salah satu klaster yang ada di Pujon Kidul adalah Klaster Pengolahan Susu, yang mana Ilun tergabung di dalamnya. Dengan adanya Klaster UMKM, ini akan memudahkan BRI dalam melakukan berbagai langkah pembinaan.

Nah, Ilun turut merasakan manfaat kehadiran BRI berupa kemudahan akses pembiayaan. Dirinya memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2022 senilai Rp 100 juta dengan bunga 6% selama satu tahun.

Pinjaman usaha ini sangat penting bagi Ilun yang butuh tambahan modal kerja seperti pembelian alat-alat produksi baru dan memperbaiki peralatan yang lama. Apalagi, setelah pandemi Covid-19, permintaan produk-produk olahan susu dan apel meningkat signifikan.

Selain pinjaman, BRI juga memberi bantuan pembinaan terkait pemasaran produk dan literasi keuangan, serta mengikutsertakan UMKM ke berbagai pameran. “Saat pameran kami juga bisa bertemu dengan buyer-buyer dari luar kota,” jelas dia.

Lantas, dari usahanya mengolah susu dan apel, Ilun bisa mengantongi omzet setidaknya Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per bulan. Apabila musim libur sekolah tiba, biasanya omzet yang bisa dicapai Ilun mencapai Rp 20 juta.

Ilun berharap BRI bisa terus memberi bantuan kepada dirinya dan para UMKM lain di Pujon Kidul, baik berupa pembinaan maupun kemudahan akses pinjaman usaha. Terlebih lagi, tahun 2024 Ilun berencana mengekspor produk permen susu Pukid ke Malaysia dan Hongkong.

“Sekarang kami masih di tahap mengurus syarat-syarat legalitas dan pelatihan ekspor untuk pegawai,” ungkap dia.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Harry Purwanto, Mantri BRI di Pujon Kidul menuturkan, tugas seorang mantri kini bertambah seiring perkembangan zaman dan era digitalisasi. Selain memasarkan produk-produk pinjaman BRI kepada masyarakat, kini mantri juga ikut membantu menyukseskan program Klaster UMKM di desa yang dinaunginya.

“Kami melakukan pendampingan untuk memastikan produk dari masing-masing klaster ini dapat naik kelas,” tukas dia.

Di samping itu, Harry juga berusaha memastikan Pujon Kidul mampu bertransformasi menjadi desa yang go digital, terutama dalam aspek finansial. Contohnya, saat ini toko milik Kang Ilun sekarang sudah bisa melayani transaksi pembelian melalui QRIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wendi Setiyo