JAKARTA. Pemerintah mengaku berhasil menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, sehingga tidak lebih dari 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan realisasi sementara, defisit anggaran tercatat sebesar Rp 307,67 triliun atau sekitar 2,46% dari PDB. Jumlah itu sebetulnya membengkak jika dibandingkan target APBN-P yang dipatok sebesar Rp 296,7 triliun atau 2,35% dari PDB. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mewanti-wanti defisit bisa mencapai 2,7% terhadap PDB, sudah termasuk pemangkasan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 67 triliun dan selisih penerimaan pajak atau shortfall Rp 219 triliun. Sri menjelaskan, salah satu kunci yang membuat defisit berada di level aman adalah pelaksanaan penghematan dari pemangkasan anggaran yang berhasil terealisasi 100% oleh Kementerian/Lembaga (K/L). "Bahkan di beberapa K/L seperti Kepolisian realsiasi pemangkasan lebih dari 100%," ujar Sri, Selasa (3/1).
Berkat penghematan, defisit 2016 terjaga 2,46%
JAKARTA. Pemerintah mengaku berhasil menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, sehingga tidak lebih dari 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan realisasi sementara, defisit anggaran tercatat sebesar Rp 307,67 triliun atau sekitar 2,46% dari PDB. Jumlah itu sebetulnya membengkak jika dibandingkan target APBN-P yang dipatok sebesar Rp 296,7 triliun atau 2,35% dari PDB. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mewanti-wanti defisit bisa mencapai 2,7% terhadap PDB, sudah termasuk pemangkasan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 67 triliun dan selisih penerimaan pajak atau shortfall Rp 219 triliun. Sri menjelaskan, salah satu kunci yang membuat defisit berada di level aman adalah pelaksanaan penghematan dari pemangkasan anggaran yang berhasil terealisasi 100% oleh Kementerian/Lembaga (K/L). "Bahkan di beberapa K/L seperti Kepolisian realsiasi pemangkasan lebih dari 100%," ujar Sri, Selasa (3/1).