KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya pengguna telepon seluler telah meningkatkan jumlah transaksi uang elektronik. Meski hanya 25% penduduk dewasa di Indonesia telah melakukan transaksi di mobile banking dan aplikasi uang elektronik. Mengutip riset Satuan Tugas Survei dari Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), jumlah pengguna uang elektronik berbasis seluler meningkat empat kali lipat dibandingkan 2016. Padahal pengguna uang elektronik tahun 2014 baru 0,1%, 2015 naik 0,4%, 2016 menjadi 0,9% dan mencapai 4,7% di 2018. Head of Project Management Office DNKI Djauhari Sitorus mengungkapkan, kebanyakan orang dewasa memiliki uang elektronik berbasis seluler menggunakannya secara rutin. Dari hasil riset, sebanyak 58,7% menggunakannya untuk transaksi dalam satu bulan terakhir.
Berkat ponsel, pengguna uang elektronik naik empat kali lipat dari 2016
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya pengguna telepon seluler telah meningkatkan jumlah transaksi uang elektronik. Meski hanya 25% penduduk dewasa di Indonesia telah melakukan transaksi di mobile banking dan aplikasi uang elektronik. Mengutip riset Satuan Tugas Survei dari Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), jumlah pengguna uang elektronik berbasis seluler meningkat empat kali lipat dibandingkan 2016. Padahal pengguna uang elektronik tahun 2014 baru 0,1%, 2015 naik 0,4%, 2016 menjadi 0,9% dan mencapai 4,7% di 2018. Head of Project Management Office DNKI Djauhari Sitorus mengungkapkan, kebanyakan orang dewasa memiliki uang elektronik berbasis seluler menggunakannya secara rutin. Dari hasil riset, sebanyak 58,7% menggunakannya untuk transaksi dalam satu bulan terakhir.