Berkat rating, emisi obligasi terlaris di BEI



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan jumlah penerbitan alias emisi obligasi korporasi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 65 triliun. Jumlah tersebut melebihi target awal BEI sebesar Rp 40 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, peningkatan jumlah emisi obligasi korporasi dikarenakan kenaikan rating investasi di Indonesia. "Jadi lebih banyak aksi penerbitan obligasi dibandingkan dengan aksi lainnya seperti IPO," kata Hoesen di Jakarta, Rabu (26/12). Ia menjelaskan, sebagian besar perusahaan penerbit obligasi berasal dari sektor pembiayaan.

Adapun menjelang akhir tahun ini, BEI mencatat masih ada sekitar 3-4 emiten yang akan mencatatkan emisi obligasi dengan nilai mencapai Rp 5 triliun. Sayang Hoesen belum dapat memastikan secara detil nama-nama perusahaan yang dimaksud.


Sekadar gambaran saja, hingga 21 Desember lalu, BEI telah mencatat emisi obligasi, sukuk dan EBA mencapai 65 emisi dari 50 emiten senilai Rp 67,81 triliun dan US$ 20 juta. Obligasi terakhir yang tercatat di BEI adalah Obligasi I AKR Corpindo dengan nilai Rp 1,5 triliun.

Obligasi AKR diterbitkan dalam dua seri yakni Seri A Rp 623 miliar jangka waktu 5 tahun, dan Seri B dengan nilai nominal Rp 877 miliar berjangka waktu 7 tahun.

Emisi Obligasi ini mendapatkan rating idAA- (Double A Minus) dari PT Pefindo. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi Obligas dan Sukuk ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 207 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp184,711 triliun dan US$ 100 juta dari 92 emiten, serta 5 EBA senilai Rp 1,982 triliun.  Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp 820,27 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: