JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan jumlah penerbitan alias emisi obligasi korporasi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 65 triliun. Jumlah tersebut melebihi target awal BEI sebesar Rp 40 triliun. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, peningkatan jumlah emisi obligasi korporasi dikarenakan kenaikan rating investasi di Indonesia. "Jadi lebih banyak aksi penerbitan obligasi dibandingkan dengan aksi lainnya seperti IPO," kata Hoesen di Jakarta, Rabu (26/12). Ia menjelaskan, sebagian besar perusahaan penerbit obligasi berasal dari sektor pembiayaan. Adapun menjelang akhir tahun ini, BEI mencatat masih ada sekitar 3-4 emiten yang akan mencatatkan emisi obligasi dengan nilai mencapai Rp 5 triliun. Sayang Hoesen belum dapat memastikan secara detil nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Berkat rating, emisi obligasi terlaris di BEI
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan jumlah penerbitan alias emisi obligasi korporasi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 65 triliun. Jumlah tersebut melebihi target awal BEI sebesar Rp 40 triliun. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, peningkatan jumlah emisi obligasi korporasi dikarenakan kenaikan rating investasi di Indonesia. "Jadi lebih banyak aksi penerbitan obligasi dibandingkan dengan aksi lainnya seperti IPO," kata Hoesen di Jakarta, Rabu (26/12). Ia menjelaskan, sebagian besar perusahaan penerbit obligasi berasal dari sektor pembiayaan. Adapun menjelang akhir tahun ini, BEI mencatat masih ada sekitar 3-4 emiten yang akan mencatatkan emisi obligasi dengan nilai mencapai Rp 5 triliun. Sayang Hoesen belum dapat memastikan secara detil nama-nama perusahaan yang dimaksud.