JAKARTA. Berkat kenaikan peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat utang internasional Standard & Poors (S&P), penerbitan obligasi korporasi diprediksi akan semakin ramai. Analis memprediksi total penerbitan surat utang korporasi tahun ini akan melebihi realisasi penerbitan tahun lalu. Merujuk catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 23 Mei 2017, ada dua perusahaan yang tengah bersiap menerbitkan obligasi korporasi. Misalnya PT Oto Multiartha berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Lalu PT Indofood Sukses Makmur Tbk berencana menerbitkan obligasi VIII senilai Rp 2 triliun. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli berpendapat, ramainya penerbitan obligasi korporasi sejalan dengan kenaikan rating Indonesia oleh S&P dan tren surat berharga negara (SBN) yang bullish. Lili mencontohkan, sejak 19 Mei sampai 23 Mei 2017, yield SBN pada seluruh tenor satu tahun dan 30 tahun telah turun 3,49 basis poin (bps).
Berkat S&P, pasar obligasi kian ramai
JAKARTA. Berkat kenaikan peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat utang internasional Standard & Poors (S&P), penerbitan obligasi korporasi diprediksi akan semakin ramai. Analis memprediksi total penerbitan surat utang korporasi tahun ini akan melebihi realisasi penerbitan tahun lalu. Merujuk catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 23 Mei 2017, ada dua perusahaan yang tengah bersiap menerbitkan obligasi korporasi. Misalnya PT Oto Multiartha berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Lalu PT Indofood Sukses Makmur Tbk berencana menerbitkan obligasi VIII senilai Rp 2 triliun. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli berpendapat, ramainya penerbitan obligasi korporasi sejalan dengan kenaikan rating Indonesia oleh S&P dan tren surat berharga negara (SBN) yang bullish. Lili mencontohkan, sejak 19 Mei sampai 23 Mei 2017, yield SBN pada seluruh tenor satu tahun dan 30 tahun telah turun 3,49 basis poin (bps).