Berkat Tambang Batu Hijau, Laba Amman Mineral (AMMN) Melejit Hingga 300%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melejit pada paruh pertama tahun ini.Baik pendapat maupun laba, kompak melambung dari periode yang sama tahun 2023. 

Laba bersih AMMN terbang hingga 300,04% secara tahunan dari  US$ 118,80 juta menjadi US$ 475,25 juta pada semester I-2024. Jika dikonversi memakai kurs saat ini sebesar Rp 16.300 per dolar Amerika Serikat, maka perolehan bottom line AMMN setara dengan Rp 7,74 triliun.

Pertumbuhan laba ini sejalan dengan lonjakan pendapatan, dimana AMMN membukukan penjualan bersih sebesar US$ 1,54 miliar. Capaian ini melejit 166,76% ketimbang pendapatan AMMN pada semester I-2023 yang hanya sebesar US$ 580,52 juta.


Kalau dirinci, pendapatan AMMN diperoleh dari penjualan tembaga dan emas yang juga meningkat signifikan secara tahunan. Penjualan tembaga naik 125,42% menjadi US$ 769,60 juta, sedangkan penjualan emas naik 225,78% menjadi US$ 779,01 juta.

Baca Juga: Kinerja Amman Mineral (AMMN) Meroket Triple Digit di Semester I-2024

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan AMMN meningkat 134,18% (YoY) menjadi US$ 696,73 juta. Hasil ini membawa AMMN mengantongi laba kotor sebesar US$ 851,88 juta hingga Juni 2024 atau melejit 201,01% secara tahunan.

Sementara dari pos laba operasional, AMMN membukukan US$ 785,18 juta dalam enam bulan pertama 2024 atau melonjak 253,28%. Dengan hasil positif ini, laba per saham AMMN ikut terdongkrak naik secara tahunan dari US$ 00181 menjadi US$ 0,00655 per 30 Juni 2024.

Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie menyatakan kinerja AMMN pada paruh pertama 2024 mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

"Menjadi periode dengan pencapaian luar biasa bagi Amman. Sejak mengambil alih Batu Hijau, operasi kami telah memecahkan berbagai rekor produksi," kata Alexander dalam keterbukaan informasi, Jum'at (26/7).

Alexander bilang, produksi logam AMMN telah mencapai tingkat yang tinggi, bahkan melebihi kinerja tertinggi sebelumnya pada tahun 2022. Hal ini terutama didukung oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang kini berada pada puncaknya.

Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional, Arief Sidarto menambahkan, kinerja keuangan AMMN pada semester I-2024 juga merupakan yang tertinggi sejak Amman Mineral mengambil alih operasi tambang Batu Hijau. Terutama didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, masing-masing tumbuh sebesar 126% dan 188%.

Faktor lainnya adalah kenaikan harga emas sekitar 13% yang mendorong kinerja perusahaan. Ditambah lagi, perseroan juga melakukan efisiensi operasional.

“Belanja modal kami tetap berjalan sesuai rencana, dan kami terus memantau pasar komoditas dan keuangan global serta terus menjaga kebijakan keuangan yang hati-hati," terang Arief.

 
AMMN Chart by TradingView

Selama semester I-2024 AMMN menyerap belanja modal (capex) sebesar US$ 867 juta. Hampir dua kali lipat atau melonjak sekitar 99% dibandingkan serapan capex AMMN pada semester I-2023, yang kala itu sebesar US$ 436 juta.

Peningkatan serapan capex terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi AMMN. Terdiri dari proyek smelter dan Precious Metals Refinery (PMR) sebesar US$ 265 juta. Proyek smelter AMMN telah mencapai penyelesaian mekanis pada 31 Mei 2024.

Sejak saat itu, proyek smelter telah memasuki tahap komisioning. Produksi pertama katoda tembaga ditargetkan pada kurtal IV-2024. Proyek lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas Liquified Natural Gas (LNG) serta fasilitas transmisi dan distribusi sebesar US$ 123 juta.

Selain itu, AMMN juga menggarap proyek ekspansi pabrik konsentrator (termasuk desain ulang) sebesar US$ 274 juta dan infrastruktur pendukung US$ 98 juta, serta sustaining capex sebesar US$ 106 juta.

Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Kantongi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga, Segini Kuotanya

Dari sisi pergerakan saham, pada penutupan perdagangan Jum'at (26/7) harga saham AMMN menguat 1,08% ke level Rp 11.650 per saham. Jika diakumulasi secara year to date, harga saham AMMN sudah melonjak sebanyak 77,86%.

Berikut ikhtisar operasional dan keuangan AMMN pada semester I-2024:

Material yang ditambang: 153 juta ton, naik sekitar 9% (YoY).

Bijih yang diproses: 20 juta ton, naik sekitar 13% (YoY).

Produksi konsentrat: 444.143 metrik ton kering, naik sekitar 90% (YoY).

Penjualan konsentrat: 337.929 metrik ton kering, naik sekitar 145%.

Produksi tembaga: 236 juta pon, naik sekitar 76%.

Penjualan tembaga: 173 juta pon, naik sekitar 126%.

Harga bersih tembaga: US$ 4,46 per pon, turun tipis sekitar 0,4%.

Produksi emas: 494.895 ons, meningkat sekitar 189%.

Penjualan emas: 344.235 ons, meningkat sekitar 188%.

Harga bersih emas: US$ 2.263 per ons, naik sekitar 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih