Berkat Transformasi Digital, PLN Turunkan Gangguan Listrik Lebih dari 25% di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) mampu menurunkan intensitas gangguan kelistrikan pelanggan hingga lebih dari 25% sepanjang tahun 2022. Capaian ini diperoleh dari keberhasilan PTN dalam menurunkan durasi gangguan per pelanggan hingga 27%  dan frekuensi gangguan per pelanggan hingga 25%.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, capaian ini adalah buah dari transformasi pada sisi layanan pelanggan. Situasi pascapandemi, PLN menata ulang cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan menjadi dinamis dan forward looking.

"Proses bisnis yang tadinya berserak juga sudah kami streamlining sehingga pelayanan pelanggan semakin cepat dan memuaskan,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (10/6).


Baca Juga: PLN Kembangkan PLTS 371 kWP di Sambas Kalimantan Barat

Darmawan merinci, pada tahun 2022 PLN menurunkan System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau rata-rata durasi gangguan selama 122,8 menit per pelanggan. Dari target durasi padam selama 586 menit per pelanggan, PLN berhasul menurunkannya menjadi 463,2 menit per pelanggan per tahun.

Pada saat bersamaan, PLN juga bisa menekan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau rata-rata frekuensi gangguan sebanyak 1,38 kali per pelanggan. Dari target frekuensi gangguan sebanyak 7,0 kali per pelanggan, Perseroan berhasil menurunkannya menjadi 5,62 kali per pelanggan per tahun.

Menurut Darmawan, capaian PLN tersebut tidak terlepas dari transformasi digital di sisi pelayanan pelanggan melalui Super Apps PLN Mobile.

“Dulu, proses bisnis di layanan pelanggan PLN sangat kompleks, berbelit, dan terfragmentasi karena semua dilakukan secara manual. Semua itu teratasi dengan kehadiran PLN Mobile. Bahkan kini pelanggan bisa berkomunikasi langsung dengan kami lewat fitur khusus dalam aplikasi ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat