KONTAN.CO.ID - "Mau berkebun dimana? Tanah saja tidak punya, rumah juga kecil, punya tempat parkir saja sudah syukur". Begitulah kira-kira keluhan yang sering kita dengarkan dari berbagai kalangan kaum urban, terutama warga yang tinggal di sekitar gedung pencakar langit Jakarta. Kini, keterbatasan lahan dapat diatasi dengan berbagai teknik bercocok tanam. Pemilik HSC Urban Farm, Fajar Wiryono mengatakan, saat ini bertani di kota dan di desa sebenarnya sama saja. "Yang berbeda hanya lahan dan orangnya. Di desa lahannya luas, jadi orientasinya hasil produksi. Orientasi orang kota bisa bertani dengan baik," jelasnya saat ditemui KONTAN. Karena lahan bertani di perkotaan sangat terbatas, model yang paling cocok adalah bertani vertikal atau bertingkat. Ada beberapa model bertani yang bisa dikembangkan, yakni hidroponik, akuaponik, pot, dan vertikultur. "Bisa pakai lahan di atas rumah atau kantor yang biasanya untuk AC dan jemuran. Bisa juga menggunakan botol plastik bekas dan ditempel di dinding-dinding rumah. Jadi tidak ada lagi alasan untuk mengeluhkan keterbatasan lahan," paparnya.
Berkebun sayuran di antara gedung pencakar langit
KONTAN.CO.ID - "Mau berkebun dimana? Tanah saja tidak punya, rumah juga kecil, punya tempat parkir saja sudah syukur". Begitulah kira-kira keluhan yang sering kita dengarkan dari berbagai kalangan kaum urban, terutama warga yang tinggal di sekitar gedung pencakar langit Jakarta. Kini, keterbatasan lahan dapat diatasi dengan berbagai teknik bercocok tanam. Pemilik HSC Urban Farm, Fajar Wiryono mengatakan, saat ini bertani di kota dan di desa sebenarnya sama saja. "Yang berbeda hanya lahan dan orangnya. Di desa lahannya luas, jadi orientasinya hasil produksi. Orientasi orang kota bisa bertani dengan baik," jelasnya saat ditemui KONTAN. Karena lahan bertani di perkotaan sangat terbatas, model yang paling cocok adalah bertani vertikal atau bertingkat. Ada beberapa model bertani yang bisa dikembangkan, yakni hidroponik, akuaponik, pot, dan vertikultur. "Bisa pakai lahan di atas rumah atau kantor yang biasanya untuk AC dan jemuran. Bisa juga menggunakan botol plastik bekas dan ditempel di dinding-dinding rumah. Jadi tidak ada lagi alasan untuk mengeluhkan keterbatasan lahan," paparnya.