KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) berkinerja cukup apik. Sejak awal tahun atau secara
year-to-date (ytd), saham penyalur bahan bakar minyak (BBM) ini telah menguat 24,09%. Pada perdagangan Selasa (26/4), saham AKRA ditutup menguat 4,08% ke level Rp 1.020. Penguatan saham AKRA sejalan dengan kinerjanya yang tumbuh positif. AKRA melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 40%
year-on-year (YoY) menjadi Rp 428 miliar pada kuartal pertama 2022. Sebagai perbandingan, laba bersih AKRA pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 305 miliar. Kenaikan laba bersih dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Pada kuartal pertama 2022, pendapatan AKRA mendaki 98% menjadi Rp 10,13 triliun dari sebelumnya Rp 5,11 triliun. Kenaikan ini diakibatkan peningkatan harga BBM dan kimia dasar serta peningkatan volume penjualan.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius menilai, secara tren harian, saham AKRA masih bergerak dalam pola
bullish continuation. Pergerakan ini disertai dengan pergerakan harga yang masih bergerak di atas
trendline dari pola
descending broadening wedge yang ditembus
trendline atasnya pada tanggal 19 April 2022.
Baca Juga: Kembangkan Bank Mayora, Simak Prospek Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) Hal ini mengindikasikan masih adanya peluang untuk Saham AKRA untuk bergerak menguat ke area
resistance 1 di Rp 1.080 atau ke
resistance 2 di Rp 1.135 dengan rentan
support yang dipertimbangkan pada area Rp 880. “Rekomendasi yang diberikan adalah
buy on weakness,” terang Joshua kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4). Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai, terdapat sejumlah faktor pendorong yang akan membuat AKRA mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini. Pertama, mulai pulihnya aktivitas industri yang bertranslasi pada peningkatan permintaan produk AKRA. Kedua, peningkatan pendapatan berulang atau
recurring income dari Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik. Ketiga, proses digitalisasi yang dapat mengoptimalisasi kinerja operasional AKRA. Dalam risetnya, Jumat (22/4), Felix menyebut AKRA sedang mengembangkan sistem informasi dan teknologi (IT) yang dapat memonitor lokasi dan kondisi dari produk hingga ke tangan konsumen. Pada tahun lalu, AKRA merilis aplikasi CRM yang memudahkan tim penjualan dalam proses order hingga pemetaan distribusi. Fungsi lain dari aplikasi tersebut adalah adanya fitur simulasi harga dan diskon hingga perkiraan satu bulan ke depan sehingga pengiriman produk bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Baca Juga: Kapasitas Produksi Pabrik Baru Naik, Simak Rekomendasi Saham BRMS Berikut Ini Kinerja AKRA juga ditopang oleh formula
pass-through pricing dalam penentuan harga jual bahan bakar minyak (BBM). AKRA menetapkan margin per liter BBM yang didistribusikan, berdasarkan harga acuan dari mean of plats Singapore (MOPS), dengan margin yang ditetapkan umumnya berkisar di 7%-10% per liter dengan jeda waktu sekitar dua pekan.
AKRA juga menggunakan
hedging dalam menghadapi fluktuasi mata uang. “Dengan skema
pricing ini, AKRA dapat beradaptasi saat harga minyak mengalami penguatan maupun penurunan,” tulis Felix dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi