KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia, Grab melalui Grab Express bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf memberikan pelatihan seputar pengelolaan bisnis pemasaran digital dan hak kekayaan intelektual kepada kurang lebih 400 wirausaha wirausahawan mikro di Indonesia. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, di mana terdapat sekitar 62 juta unit usaha mikro kecil dan menengah saat ini. Jumlah tersebut akan terus bertambah melihat geliat UMKM Indonesia saat ini.
Baca Juga: Bank Mandiri kucurkan kredit UMKM Rp 87,05 triliun per Juni 2019 Ridzki Kramadibrata President of Grab Indonesia mengatakan, bahwa perlu bagi para UMKM ini untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang mumpuni untuk dapat berkompetisi dengan baik. "Ada 62 juta lebih UMKM di Indonesia, itu artinya 99,92% total dari unit usaha dalam negeri. Tapi kelemahannya mungkin masih banyak UMKM yang bekerja dengan fisik," kata Ridzki saat acara pelatihan kepada sosial sellers dan pengenal layanan terbaru GrabExpress di Sopo Del Tower Jakarta, Kamis (25/7).
Baca Juga: Roadshow TBS Season 4, Komitmen Blibli.com Perkuat Kapasitas UMKM Yogyakarta Lima cara yang harus dimiliki UMKM agar dapat berkompetisi diterangkan oleh Ridzki diantaranya, produk yang dimiliki merupakan solusi dari permasalahan yang ada selama ini, pengelolaan bisnis yang baik, harus tahu pemasaran, brand image yang baik dan proses logistik yang cepat, aman, mudah. "Nah sisi logistik kita dari Grab ada GrabExpress yang memenuhi itu," sambung Ridzki. Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Fadjar Hutomo mengungkapkan pihaknya sangat mendukung dengan upaya Grab melalui GrabExpress yang mempermudah para online seller khususnya UMKM dalam pengembangan bisnis.
Baca Juga: Teknologi blockchain mulai mendapat tempat di Indonesia Saat ini pemanfaatan platfom digital sudah menjadi sebuah keniscayaan bagi para UMKM. Oleh karena itu kapasitas dalam menggunakan teknologi sangatlah dibutuhkan. "Termasuk masalah keceparan delivery juga jadi perhatian," tutur Fadjar. Fadjar juga menjelaskan terdapat 16 ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Dari ke-16 tersebut sektor kuliner berada di urutan pertama yaitu sebesar 41,8%. Urutan kedua yaitu di duduki sektor fashion sebesar 18% dan sektor kriya 16% ketiga. Melihat kuliner menjadi posisi utama menjadikan bahwa adanya sebuah jada yang aman, cepat dan mudah sangatlah diperlukan.
Baca Juga: Gandeng Pemkab Banyuwangi, LinkAja jadi alat pembayaran pelaku KUR Selain pelatihan yang mendatangkan dua wirausahawan muda yang sukses berbisnis di ranah online yaitu Yasa Singgih Owner Men's Republic dan Jessica Yamada Co-Founder Dapur Fit untuk berbagi kiat mengembangkan bisnisnya. Adapula sesi pelatihan yang memberikan peserta pengetahuan dalam pemasaran secara visual produk serta berbagai tips yang dapat dimaksimalkan di media sosial dalam mendukung usaha para wirausahawan.
Baca Juga: Tokopedia hadirkan fitur Modal Toko bagi pelaku UMKM "Nah apalagi ada sesi fotografi nanti itu jadi poin juga bagi mereka bagaimana membuat tampilan produk di digital," tambah Fadjar. Acara seperti ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh Grab, sebelumnya dijelaskan Ridzki sejak 2018, GrabExpress telah menggelar giat yang serupa di Jabodetabek, Aceh, Lampung, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak. Selain berikan pelatihan adapula pemberian modal usaha untuk para wirausahawan terpilih. "Harapkan ini akan jadi bagian bagi pengembangan ekosistem UMKM, dan inisiatif ini bantu pemerintah capai target buat Indonesia jadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," jelas Ridzki Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli