KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melihat peranan ekonomi digital di Indonesia semakin besar. Hal ini seiring dengan riset Google, Temasek dan Bain & Company pada 2019 peranan fintech di Indonesia mencapai US$ 40 miliar. Nilai itu tumbuh 50% secara tahunan, bahkan hingga 2025 diperkirakan mencapai lebih dari US$ 100 miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun berharap agar fintech dapat menjawab tantangan yang tengah terjadi di Indonesia saat ini. Termasuk menjawab tantangan pengangguran di tengah pandemi. “Pemerintah melihat fintech diharapkan bisa menjawab tantangan terhadap potensi pengangguran terbuka, sehingga fintech bisa mendorong kegiatan UMKM ataupun kewirausahaan. Pemerintah sendiri telah menetapkan UU Nomor 11/2020 terkait Cipta Kerja tentunya ini bisa menciptakan transformasi secara nasional,” ujar Airlangga pada Indonesia Fintech Summit 2020 pada Rabu (11/11).
Berkontribusi US$ 40 miliar, Airlangga: Fintech harus jawab tantangan pengangguran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melihat peranan ekonomi digital di Indonesia semakin besar. Hal ini seiring dengan riset Google, Temasek dan Bain & Company pada 2019 peranan fintech di Indonesia mencapai US$ 40 miliar. Nilai itu tumbuh 50% secara tahunan, bahkan hingga 2025 diperkirakan mencapai lebih dari US$ 100 miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun berharap agar fintech dapat menjawab tantangan yang tengah terjadi di Indonesia saat ini. Termasuk menjawab tantangan pengangguran di tengah pandemi. “Pemerintah melihat fintech diharapkan bisa menjawab tantangan terhadap potensi pengangguran terbuka, sehingga fintech bisa mendorong kegiatan UMKM ataupun kewirausahaan. Pemerintah sendiri telah menetapkan UU Nomor 11/2020 terkait Cipta Kerja tentunya ini bisa menciptakan transformasi secara nasional,” ujar Airlangga pada Indonesia Fintech Summit 2020 pada Rabu (11/11).