Berkreasi dengan bacaan si buah hati, berkreasi



Belum begitu booming, permintaan personalized book bertemakan Perananku terus naik. Buku yang dibuat khusus dengan melibatkan anak dalam cerita ini diharapkan memupuk kecintaan anak untuk gemar membaca sekaligus mampu memupuk keuntungan.Pendidikan anak harus di mulai sedini mungkin. Tak hanya melalui sekolah formal atau taman belajar saja, pendidikan juga bisa dilakukan melalui dongeng ataupun buku bacaan yang bermutu dan menarik. Inilah yang mendorong Dian Setyorini memulai bisnis pembuatan personalized book dengan tema Perananku. Buku ini khusus dibuat sebagai bahan bacaan anak di bawah umur 10 tahun. Nantinya, si anak akan dimasukkan menjadi tokoh kunci dalam cerita buku Perananku. Cerita-cerita yang diambil dalam buku ini antara lain, cerita Islami seperti kisah teladan para rasul, dan kisah sahabat rasul. Tak hanya itu, kisah dongeng seperti Cinderella, dan beberapa kisah keagamaan lain juga dibuat. Untuk membuat buku Perananku, Dian bermitra dengan Klub Buku Indonesia (KBI). Dengan kerja sama ini, KBI menjadi penyedia format dan tema cerita, sedangkan Dian bertugas memasukkan data-data anak, mencetak, lalu menjilidnya. Pertama kali menjual buku ini, Dian banyak menggunakan media internet, baik blog maupun Facebook. "Saya juga jual ke orang tua teman anak saya ketika anak masih bersekolah Taman Kanak-Kanak (TK)," katanya.Tidak hanya Dian yang menekuni bisnis buku Perananku. Rahman Saleh dan Dina Setyawanti juga membuat buku yang khusus ditujukan untuk anak-anak ini. Mereka mengaku kalau bisnis pembuatan buku Perananku terus meningkat, terutama menjelang kenaikan kelas dan bulan puasa. "Meningkat hingga 40% saat bulan puasa," kata Rahman Saleh. Menurutnya, cerita buku yang paling banyak digemari adalah tentang nabi dan rasul. Dengan membaca buku Perananku, Rahman berharap anak-anak akan mampu mempelajari nilai-nilai Islam lebih cepat. "Sebab, mereka ikut serta dalam alur cerita," ujarnya. Rahman sudah lima tahun bergelut dalam pembuatan buku bertema Perananku ini. Dengan harga Rp 30.000-Rp 50.000 per buku, dia bisa menjual rata-rata 15 buku per bulan. Sedangkan pada saat Ramadhan, Rahman bisa menjual minimal 20 buku per bulan. "Banyak orang tua yang tertarik untuk memesan, karena buku ini memuat cerita yang amat dekat ke anak," imbuh Dina Setyawanti di Surabaya. Kedekatan diciptakan saat data diri anak ada di setiap halaman buku. Sehingga saat anak membaca buku Perananku, maka dia seperti membaca cerita tentang dirinya sendiri. Dari penjualan buku ini, Dina bisa mengantongi untung bersih mencapai Rp 5.000 per buku. Sebab, untuk memproduksi buku itu, Dina harus membeli format cerita seharga Rp 16.000 per buku, termasuk ongkos produksi dan penjilidan hard cover Rp 2.000. Adapun harga buku jadi mencapai Rp 33.000 dengan 20 halaman.Tiap bulan, Dina mendapat rata-rata 20 buku Perananku. Konsumennya banyak datang dari Surabaya, Yogyakarta, dan Kalimantan. Permintaan akan meningkat saat musim kenaikan kelas.Adapun Dian menjual satu buku Perananku seharga Rp 33.000 - Rp 45.000. Harga paling mahal berjudul My Baby Book, karena memiliki ukuran lebih besar dan memiliki sabuk dari karton tebal. Ia mengaku bisa menjual rata-rata 20 buku dalam sebulan. "Yang repeat order 5 sampai 10 per bulan," ucapnya. Jika Dina banyak mendapat pesanan saat kenaikan kelas, Dian mendulang rezeki lebih besar menjelang Idul Fitri. Bahkan saat hari raya umat Islam itu, Dian yang berlokasi di Jakarta ini pernah mengerjakan sampai 50 buku dalam sebulan. Beberapa kota yang sering memesan bukunya antara lain dari Surabaya, Bandung dan Kalimantan. "Margin keuntungan saya bisa 70% dari omzet," katanya. Dian mengatakan, buku ini sangat cocok diberikan sebagai hadiah ulang tahun anak. Menurutnya, proses produksi buku ini cukup mudah. Namun, untuk bisa membuatnya, pemesan terlebih dahulu memasukkan data-data anak. Konsumen bisa memilih sendiri cerita atau tema yang diinginkan. Setelah data anak dan tema sudah didapat, Dian akan memasukkan data-data tersebut ke alur cerita. Ada 20 tema cerita yang bisa dipilih konsumen Dian. Tema-tema itu disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, My Baby Book untuk anak usia 1 tahun. Buku ini menyimpan kisah anak dari lahir hingga ulang tahun pertama. Sampul buku akan mencantumkan nama anak dan orang tua, sedangkan halaman paling belakang terpampang foto-foto anak. Supaya lebih menarik, Dian membuat halaman belakang scrapbook, sehingga bisa untuk menyelipkan foto. Selain cerita, warna bingkai buku juga bisa dipilih. Untuk perempuan biasanya memiliki bingkai berwarna merah muda, sedangkan anak lelaki berwarna biru. Setelah data dan tema di tangan dan pemesan transfer uang, "Saya akan mengerjakan buku itu pada malam hari dan keesokan harinya bisa dikirim," kata Dian. Data yang harus dikirimkan tergantung tema cerita yang dipilih konsumen. Dian mencontohkan untuk Buku Perananku, My Baby Book, data yang harus dikirim oleh orang tua adalah nama lengkap anak, nama panggilan anak, dokter yang membantu proses kelahiran anak, berat badan, serta panjang tubuh saat lahir. "Juga harus ada data nama ayah dan ibu, pertama kali dikunjungi oleh siapa, dan apa saja mainan kesukaannya," kata Dian yang saat ini berumur 36 tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi