Berkshire akuisisi aset migas saat harga terpuruk



OHAMA. Menjelang tutup buku tahun 2014, perusahaan investasi milik investor kawakan Warren Buffet, Berkshire Hathaway Inc., tidak henti-hentinya menggelar aksi korporasi. Kali ini, Berkshire berencana mengakuisisi Charter Brokerage, perusahaan jasa logistik bagi industri migas dan kimia milik Arsenal Capital Partners.

Untuk memuluskan rencana tersebut, Berkshire telah menunjuk Munger, Tolles & Olson LLP sebagai penasihat hukumnya. Sedangkan, Morgan Stanley & Co. LLC telah diminta Arsenal Capital menjadi penasihat investasi dalam transaksi ini.

Seperti diwartakan Bloomberg, Sabtu (13/12), transaksi ini menurut Buffet sebagai akuisisi yang menarik. "Charter Brokerage adalah perusahaan dengan bisnis yang menarik, yang mampu membukukan pertumbuhan kinerja finansial yang konsisten," tutur Buffet seperti dikutip Bloomberg.


Tidak hanya Berkshire, manajemen Charter juga menyambut gembira transaksi ini. "Manajemen Charter senang bisa bergabung menjadi bagian dari bisnis Berkshire Hathaway," terang Bobby Waid Chief Executive Officer (CEO) Charter.

Meski demikian, baik pihak Berkshire dan Arsenal Capital tidak mengungkapkan nilai transaksi tersebut. Meski demikian, sumber Reuters yang tidak ingin diungkap identitasnya pada awal tahun 2014 pernah mengatakan, rencana penjualan Charter oleh Arsenal Capital. 

Sang sumber itu menyebut Arsenal Capital mengincar kesepakatan jual-beli saham Charter kepada investor strategis dengan nilai sebesar US$ 500 juta.

Dalam penjelasan ke media, Arsenal Capital hanya mengungkap terima kasihnya ke Charter. "Kami sangat senang bekerja bersama Bobby Waid beserta jajarannya, dalam mengembangkan bisnis Charter  selama kurun waktu tujuh tahun terakhir," ucap Roy Seroussi, Kepala Bisnis Industri Arsenal Capital.

Sekadar mengingatkan, pada 1 Desember lalu, Berkshire juga mengumumkan membeli aset Weatherford International Plc. senilai US$ 750 juta. Weatherford bergerak di bidang jasa penyedia penambangan migas.  Tampaknya, Berkshire kini tengah memanfaatkan anjloknya harga minyak dunia, untuk memborong aset di bisnis migas dengan harga yang sedang terdiskon.

Editor: Sanny Cicilia