KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkshire Hathaway (NYSE: BRK.A) (NYSE: BRK.B), konglomerat yang dipimpin oleh Warren Buffett, baru saja mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$1 triliun untuk pertama kalinya. Ini menjadikannya perusahaan non-teknologi pertama yang masuk dalam daftar eksklusif yang sebelumnya hanya terdiri dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Microsoft, Nvidia, Apple, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms. Sebagai salah satu perusahaan paling sukses sepanjang sejarah, Berkshire Hathaway telah memberikan tingkat pengembalian tahunan gabungan sebesar 19,8% selama hampir 60 tahun.
Baca Juga: 3 Saham Pilihan Warren Buffett yang Cocok Dibeli pada Bulan September Investasi sebesar US$1.000 di Berkshire saat Buffett mengambil alih perusahaan tersebut akan bernilai lebih dari US$40 juta saat ini. Namun, apakah saham Berkshire Hathaway masih layak untuk dibeli saat ini?
Kinerja Luar Biasa, Tapi Ada Sinyal Peringatan
Berkshire Hathaway tetap memiliki banyak atribut yang telah membuatnya sangat sukses. Perusahaan ini memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi, termasuk perusahaan-perusahaan dengan margin tinggi seperti rel kereta api BNSF dan asuransi GEICO. Selain itu, portofolio saham yang diarahkan langsung oleh Warren Buffett, investor paling dihormati dalam sejarah, juga menjadi salah satu kekuatan utama Berkshire. Namun, ada satu sinyal yang menunjukkan bahwa mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli saham Berkshire, dan sinyal tersebut berasal dari Buffett sendiri. Buffett, yang terkenal sering membeli saham Berkshire sendiri, justru mulai mengurangi pembelian kembali sahamnya.
Baca Juga: 1 Saham yang Aman untuk Mengungguli Pasar dalam Jangka Panjang Menurut Warren Buffett Pengurangan Pembelian Kembali Saham
Sejak perubahan kebijakan pembelian kembali saham Berkshire pada tahun 2018, perusahaan telah membeli kembali sahamnya sendiri senilai sekitar US$75 miliar. Namun, seiring dengan kenaikan harga saham Berkshire yang naik 29,4% tahun ini, perusahaan telah mengurangi pembelian kembali sahamnya, mencapai tingkat terendah dalam lebih dari lima tahun pada kuartal kedua. Pada saat yang sama, kas Berkshire melonjak menjadi US$277 miliar pada akhir Juni setelah perusahaan menjual sebagian besar kepemilikannya di Apple. Alih-alih menggunakan uang tersebut untuk membeli saham di pasar atau membeli kembali saham Berkshire, Buffett memilih untuk menempatkannya di surat utang negara dengan hasil 5%. Menurut metrik valuasi favorit Buffett, yaitu rasio harga terhadap nilai buku (
price-to-book value), Berkshire juga terlihat lebih mahal daripada sebelumnya, mendekati angka 1,7, jauh di atas ambang batas 1,2 yang dulunya digunakan sebagai patokan untuk pembelian kembali saham.
Baca Juga: Miliarder Ini Berburu Saham Murah, 2 Saham Baru Saja Dibelinya Apakah Saatnya Menjual Saham Berkshire Hathaway?
Mengevaluasi nilai Berkshire Hathaway bukanlah tugas yang mudah karena perusahaan ini memiliki banyak bisnis di berbagai industri, dari asuransi hingga manufaktur, utilitas, bahkan restoran.
Namun, dengan bisnisnya yang menghasilkan pendapatan operasional sebesar US$25,8 miliar pada paruh pertama tahun ini dan keuntungan investasi sebesar US$25,7 miliar, valuasi US$1 triliun terlihat masuk akal.
Baca Juga: 54% Portofolio Bill Gates Diinvestasikan di 2 Saham Ini Meskipun begitu, Berkshire Hathaway saat ini adalah perusahaan dengan pertumbuhan yang lambat. Pendapatan hanya naik 3% pada paruh pertama tahun ini menjadi US$183,5 miliar. Ini menunjukkan bahwa investor tidak seharusnya mengharapkan pertumbuhan yang signifikan meskipun sahamnya telah naik hampir 30% tahun ini. Lonjakan terbaru Berkshire dan valuasi saat ini bukanlah alasan untuk menjual saham, tetapi bagi calon pembeli, mungkin ada baiknya mengikuti jejak Buffett dan menunggu harga yang lebih baik sebelum melakukan pembelian.
Editor: Handoyo .