Berkunjung ke China, Luhut Pandjaitan Bidik Ekspor Durian Senilai Rp 131 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memaparkan agenda kunjunganya ke China pada beberapa hari yang lalu. 

Luhut bilang kunjungan ini untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama Indonesia-China salah satunya yaitu potensi ekspor durian yang nilainya sebesar US$ 7- US$ 8 miliar atau skitar Rp 131,14 triliun ke negeri tirai bambu itu. 

"Jangan dianggap enteng. Makanya kita buat dengan Beijing Genomics Institute (BGI) untuk research sehingga durian yang dihasilkan itu betul-betul durian yang bagus," kata Luhut melalui instagram pribadinya, Selasa malam (25/6). 


Baca Juga: Simpan Potensi Besar, Ekspor Durian Indonesia Masih Penuh Tantangan

Untuk tahap awal, pemerintah baru membangun kebun durian seluas 100 hektar di Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatra Utara dan Fakfak Barat Papua Barat. 

Rencananya, akan ada sejumlah penambahan lokasi lain untuk menanam durian. Hal ini merujuk pada lokasi yang bisa menghasilan durian sesuai dengan standar China. Salah satunya Palu, Sulawesi Tengah. 

Meski demikian, dia mengakui rencana kerja sama ini memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dia memprediksi ekspor durian baru akan tercapai penuh 3 sampai 4 tahun yang akan datang. 

"Ya memang ini membutuhkan waktu 3-4 tahun mungkin baru berbuah, tapi ini sudah mulai kita tanam di Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatra Utara dan Fakfak Barat Papua Barat," ungkap Luhut. 

Baca Juga: RI Bakal Buka Rute Ekspor Langsung ke China Tanpa Transit, Ini Kata Ekonom

Luhut juga meyakini melalui kerja sama ini, cita-cita bangsa terkait pemerataan ekonomi dapat tercapai. Sebagai contoh, sebuah kabupaten di Indonesia dengan jumlah penduduk hanya 80.000 hingga 100.000 jiwa bisa saja menghasilkan durian untuk di ekspor ke Tiongkok sebesar US$ 100 juta. 

"Kabupaten tersebut berarti bisa mendapat pemasukan sebesar Rp 1,5 triliun. Tentu akan memberikan manfaat perekonomian yang signifikan di suatu daerah," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli