Berlaku Hari Ini (31/5): 10 Saham Pindah ke Papan Utama, 112 Saham ke Pengembangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpindahan papan pencatatan saham berlaku mulai akhir bulan ini, Jumat, 31 Mei 2024. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengangkat 10 saham papan pengembangan ke papan utama, serta mendepak 112 saham dari papan utama ke papan pengembangan.

BEI telah mengumumkan perpindahan papan pencatatan pada 22 Mei 2024, dimana sebelumnya ada 10 saham yang pindah ke papan utama dan 109 saham ke papan pengembangan. Kemudian berdasarkan evaluasi atas data terkini, BEI menambah tiga saham yang turun dari papan utama ke papan pengembangan.

Ketiga saham tersebut adalah PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Soho Global Health Tbk (SOHO) dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA). Sehingga jumlah yang turun dari papan utama ke papan pengembangan menjadi 112 saham.


Saham yang turun kelas dari papan utama ke papan pengembangan berasal dari aneka sektor dan grup bisnis. Di antaranya adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). 

Baca Juga: Saham yang Turun ke Papan Pengembangan Bertambah Jadi 112, Ada LIFE, SOHO dan SONA

Kemudian ada emiten yang berasal dari grup konglomerasi Astra yakni PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Saham yang terafiliasi Grup Salim yaitu PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Lalu ada saham terafiliasi Kaesang Pangarep PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP).

Emiten dari Grup Lippo yakni PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) juga terdepak ke papan pengembangan. Emiten milik Pemerintah Provinsi Jakarta turut turun dari papan utama yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan  PT Jaya Real Property Tbk (JRPT).

Sederet saham dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya ikut tergusur dari papan utama ke papan pengembangan. Seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Phapros Tbk (PEHA) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE).

Sedangkan 10 saham yang naik kasta dari papan pengembangan ke papan utama adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).

Kemudian ada PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) dan PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY).

Sekadar mengingatkan, BEI berwenang untuk melakukan penilaian perusahaan tercatat atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan. Evaluasi akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada bulan Mei dan November.

Sentimen Jangka Pendek

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy memprediksi saham yang naik ke papan utama akan mendapat sentimen positif. Sebaliknya, pasar cenderung merespons negatif saham yang turun ke papan pengembangan, apalagi jika penurunannya terkait dengan faktor fundamental.

Tapi, Budi menaksir sentimen dari perpindahan papan pencatatan ini relatif terbatas dan hanya berlangsung sementara. Dus, pelaku pasar sebaiknya tidak langsung reaktif. Evaluasi ini bisa menjadi momentum untuk menilik kembali performa fundamental dan prospek kinerja emiten sebelum memutuskan untuk koleksi atau melepas sahamnya.

"Semua akan kembali ke fundamental dan prospek masing-masing emiten. (Perpindahan papan pencatatan) ada dampaknya, tapi sentimen positif atau negatifnya tidak akan bertahan lama. Mungkin beberapa hari hingga semingguan," kata Budi kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Baca Juga: Menakar Saham Yang Sedang Turun Kasta

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memperkirakan sentimen pindah papan pencatatan tidak sesignifikan saat suatu emiten keluar atau masuk konstituen indeks saham yang prestisius. Tapi William sepakat saham yang naik ke papan utama punya peluang penguatan harga jangka pendek sebagai efek rotasi.

Dengan begitu, pelaku pasar bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk trading pada saham-saham yang naik ke papan utama. Sementara untuk saham yang turun ke papan pengembangan, William menyarankan wait and see terlebih dulu guna mengantisipasi aksi jual yang bisa mengakibatkan pelemahan harga.

"Ini kan cuma tentang pemenuhan kriteria saja. Tapi (untuk yang turun ke papan pengembangan) sentimen ini bisa memicu aksi jual. Jadi sebaiknya wait and see, tidak direkomendasikan beli untuk sementara ini," tandas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi