Berlebih, Bank Jatim suntik likuiditas ke BPD lain



JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) punya cara untuk saling mendukung perihal pendanaan bagi penyaluran pembiayaan. Melalui semangat strategic holiding, BPD dengan kelebihan likuiditas akan menempatkan dananya di BPD yang punya kekurangan likuiditas.

Hingga sisa tahun ini, setidaknya ada kelebihan likuiditas senilai Rp 3 triliun yang mengendap di sejumlah BPD. Dari jumlah tersebut, BPD Jawa Timur (Bank Jatim) punya porsi Rp 1 triliun.

"Ini bagian dari mengoptimalkan kerjasama antar BPD. Yang punya dana surplus, membantu yang defisit," kata Su'udi, Business Medium and Corporate Director Bank Jatim, Kamis (12/11).


Namun, Su'udi enggan menyebutkan siapa saja bank daerah yang mendapat penempatan dana dari kelebihan likuiditas tersebut. Yang jelas, kata dia, penempatan dana Bank Jatim akan melihat peta kekuatan permodalan rekan BPD lainnya.

Jumlah likuiditas Bank Jatim yang besar diperoleh berkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh lebih tinggi ketimbang penyaluran kredit. Sebagai contoh, hingga September 2015, DPK Bank Jatim naik hingga 22,55% dari Rp 35,7 triliun menjadi Rp 43,7 triliun.

Sementara pada saat sama, kredit bank yang sudah tercatat di bursa ini tumbuh sebesar 12,07% menjadi Rp 29,2 triliun dari posisi September tahun 2014 yang berjumlah Rp 26,1 triliun.

Dengan catatan tersebut, Bank Jatim saat ini membukukan rasio antara penyaluran kredit dengan perolehan dana pihak ketiga alias loan to deposit ratio (LDR) sebesar 66,82%. "Akhir tahun ini, kami optimalkan LDR hingga level 80%," imbuh Su'udi.

Selain penempatan dana ke BPD lain yang memiliki kesulitan likuiditas, Bank Jatim juga memiliki dana sebesar Rp 1,2 triliun. Dana tersebut akan disalurkan bank yang melantai di bursa dengan kode BJTM itu ke proyek-proyek jalan tol.

Namun, Su'udi menegaskan, dana itu tidak akan langsung dicairkan secara menyeluruh pada tahun ini. Apalagi keterlibatan Bank Jatim dalam pembiayaan proyek jalan tol hanya dalam skema sindikasi saja. Bank Jatim juga memfokuskan diri pada penyaluran UMKM.

Salah satu upaya adalah lewat kerjasama linkage program dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah se-Indonesia (Perbamida). Soal kinerja, tahun ini Bank Jatim menargetkan laba senilai Rp 1,17 triliun, atau naik sekitar 18,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie