KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berlina Tbk (
BRNA) merencanakan agenda ekspansi di Indonesia dan China. Presiden Direktur Berlina, Pujihasana Wijaya mengatakan, sebagai perusahaan padat modal, Berlina harus terus berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan tren permintaan pasar. Pada tahun 2021, dua proyek besar telah mencapai tahap komersial, yaitu Bi-injection cap untuk Danone-Aqua yang sudah berproduksi pada kapasitas penuh dan
Blow-fill-seal bottle untuk bidang farmasi. "Sebagian besar proyek mengalami keterlambatan, di antaranya yaitu pembatasan kunjungan dari produsen mesin untuk melakukan
commissioning," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/12). Investasi selanjutnya, Pujihasana mengatakan, untuk
bi-injection cap Danone-Aqua (Capshield project#2) yang akan menggandakan bisnis pada segmen ini. Proyek ini mengalami keterlambatan selama satu tahun karena kelangkaan komponen mesin.
Selain itu, beberapa proyek untuk perusahaan farmasi lokal, juga akan menggandakan bisnisnya pada tahun depan. Kendati sudah ada rencana ini, Pujihasana belum bisa memerinci mengenai ekspansi dan produk untuk perusahaan farmasi lokal ini.
Baca Juga: Masih terdampak pandemi, penjualan Berlina (BRNA) diramal turun 5% pada tahun 2021 Tak hanya ekspansi di Indonesia, Berlina juga akan merealisasikan agenda bisnis di China. Sebagai informasi, Berlina memiliki 5 entitas anak usaha di mana salah satunya merupakan
subsidiaries yang berada China yakni Hefei Paragon Plastic Packaging Co.Ltd. "Sementara ini karena kunjungan-kunjungan juga sulit ke China, kami melakukan
monitoring juga secara
online. Tetapi kemarin kami sudah mengambil beberapa keputusan dengan kinerja yang akan meningkat cukup signifikan di tahun depan, ada investasi baru di unit kami di China untuk melayani permintaan pengembangan bisnis baru yang ada setelah pandemi," jelasnya. Investasi baru di China berupa mesin senilai US$ 500 juta untuk melayani permintaan di segmen yang selama ini belum pernah dilayani unit Berlina di China. Produknya berupa botol dengan
size tertentu. "Setelah pandemi, di China terjadi perubahan tren permintaan untuk botol dengan ukuran tertentu. Jadi kami menyetujui investasi untuk mesin-mesin yang akan memproduksi barang tersebut," kata dia.
Nantinya, setelah ekspansi ini selesai, Pujihasana memproyeksikan bisnis di China akan mengalami kenaikan penjualan 20%. Namun,
subsidiaries di China hanya berkontribusi sekitar 7% saja ke Berlina sehingga jika ada kenaikan penjualan 20% kira-kira akan berdampak pada penjualan BRNA sekitar 2%-3%. Secara umum, Pujihasan melihat prospek bisnis di tahun depan cerah karena dirinya percaya pada proyeksi bahwa kondisi bisnis di 2022 akan kembali seperti semula layaknya kondisi sebelum pandemi. Dia berharap segmen yang diharapkan mengalami tren permintaan yang meningkat dari sektor
consumer goods terutama
personal care karena mengalami penurunan signifikan pada dua tahun terakhir. "Selain itu, segmen
food &
drink yang juga secara garis besar di kuartal IV 2021 sudah muai membaik kembali sehingga di 2022 sudah cukup optimistis pada segmen ini," ujar Pujihasana. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .