Berlina gencar ekspansi di dalam dan luar negeri



JAKARTA. Pertumbuhan sektor konsumsi yang semakin pesat ikut memicu permintaan plastik. PT Berlina Tbk sebagai salah satu perusahaan plastik kemasan turut terpengaruh. Agar terus berkembang Berlina gencar ekspansi ke dalam dan luar negeri.

Karsono Probosetio, Sekretaris Perusahaan Berlina, menerangkan emiten berkode BRNA memiliki dua unit usaha. Pertama produk botol dan cap plastik, sikat gigi dan mould. Unit usaha ini digerakkan oleh, PT Berlina Tbk dan anak usahanya Hefei Paragon Plastic Packaging Co Ltd di China.

Kedua, memproduksi laminating dan plastik tube. Bidang ini dijalankan anak usahanya Berlina bernama PT Lamipak Primula Indonesia.


Tahun ini, Berlina ekspansi pabrik di Cikarang. “Saat ini baru pembangunan. Akhir tahun atau awal tahun depan selesai,” target Karsono.

Investasi pabrik ini Rp 20 miliar – Rp 25 miliar. Berlina berharap produksi mereka tumbuh 10% - 20%. Produksi mereka saat ini 23.000 ton per tahun, termasuk produksi dari anak usahanya di China. Setelah pabrik ini beroperasi, produksi Berlina akan tumbuh 25.000 ton per tahun.

Berlina juga ekspansi di unit bisnis botol dan cap plastik. Unit bisnis ini menjadi penyumbang terbesar bagi penjualan mereka yaitu 79% di semester I 2012. Sebanyak 21% berasal dari produksi laminating dan plastik tube.

Genjot penjualan

Penjualan botol dan cap plastik dari unit usaha mereka Hefei Paragon di China juga terus ditingkatkan. “Kami berharap dapat memperoleh pangsa pasar di China, terutama dengan bekerja sama dengan perusahaan multinasional di sana,” ungkap Karsono.

Berlina juga gencar ekspansi di China. Berlina telah membangun pabrik yang rampung awal 2011. Di 2012, mereka membangun gudang yang akan kelar pertengahan tahun ini. Produsen plastik ini juga menambah mesin.

Berlina dan Hefei Paragon telah meraih fasilitas pinjaman Bank Mandiri cabang Shanghai senilai US$ 6 juta untuk mendanai ekspansi. “Target produksi sekitar 6.000 ton di tahun ini,” ujar Karsono. Kapasitas produksi Hefei Paragon sebelumnya 5.800 ton per tahun.

Meski ekonomi China melambat, mereka yakin produksinya akan mudah terserap. Tahun ini Hafei Paragon memiliki dua pelanggan baru.

Karsono menerangkan, Hefei Paragon melayani pesanan kemasan Unilever China. Pelanggan baru, Bayer Corp Science dan SC Jhonson.

Berlina telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar di tahun ini. Realisasi penggunaan capex hingga Juli sudah 50% dari total. “Paling besar untuk pembangunan pabrik di Cikarang dan China,” terang Karsono.

Dana itu diperoleh dalam bentuk kredit dari PT Bank Mandiri Tbk, HSBC Indonesia, dan Bank OCBC NISP senilai US$ 10 juta - US$ 11 juta. Berlina juga mengantongi pinjaman dari Bank Mandiri senilai Rp 36 miliar.

Kinerja Berlina sampai paruh pertama 2012 cukup positif. BRNA berhasil membukukan pendapatan Rp 404 miliar. Naik 26% dari periode sama tahun lalu Rp 321 miliar. Sedangkan laba bersih Rp 29 miliar. Tumbuh 60% year-on-year dari Rp 18,1 miliar.

Peningkatan pendapatan ini didukung volume penjualan tumbuh 20%. Selain itu, perusahaan juga efisiensi proses produksi dan lainnya. Hefei Paragon menyumbang 22% dari total penjualan. Angka itu naik dari sebelumnya 13%. Kontribusi pada laba bersih sebesar 9%.

Berlina terkena imbas fluktuasi mata uang asing. Pada semester I – 2012 perusahaan rugi kurs Rp 4 miliar. Tapi masih dapat diatasi sehingga tidak menggangu kinerja. Berlina menargetkan bisa mengatongi pendapatan Rp 700 miliar – Rp 800 miliar tahun ini. Sedangkan laba bersih tumbuh 10% - 15% menjadi Rp 43,79 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana