Bermain bisnis dari usaha game online



PADA beberapa tahun lalu. warung internet (warnet) begitu menjamur. Hampir di setiap sudut jalan terpampang spanduk ataupun papan pengumuman yang menawarkan jasa browsing, chatting, dan lain sebagainya.

Tapi, pasca berkembangnya smartphone yang memungkinkan banyak orang browsing internet dan chatting lewat ponsel miliknya, bisnis warnet pun mulai tumbang.

Namun ada fenomena menarik muncul setelahnya. Warnet pun menjelma menjadi tempat khusus yang menawarkan jasa permainan game lewat internet atau yang dikenal dengan game online.


Kegemaran banyak orang memainkan game online ini membuat PT Fajar Indo Group, induk usaha Photret.Net menawarkan kemitraan kepada publik sejak akhir 2010 lalu.

Ibnu Fajar, pemilik Photret.Net mengatakan, awalnya Photret yang berdiri sejak tahun 2000 adalah gerai gabungan tiga jasa yakni fotografi, wartel, dan warnet. "Kini gerai kami adalah warnet yang identik dengan game online," ujarnya.

Menurut Ibnu, dengan menjadi warnet game online, pihaknya bukan hanya bisa membuka gerai selama 24 jam, tapi juga memadukan bisnis lain seperti penjualan flashdisk, compact disc (CD), voucer game, hingga makanan dan minuman untuk menambah kenyamanan bermain game.

"Ketiga komponen ini bahkan memberikan sumbangsih sekitar 80% dari total omzet per bulannya," kata Ibnu.

Khusus untuk voucer game online, Ibnu bilang, inilah sumber pemasukan utama yang tak bisa diraih dari warnet biasa. Voucer game adalah semacam chip yang akan memberi petunjuk dan bantuan bagi para gamers menyelesaikan tantangan permainan pada level yang semakin tinggi.

Semakin tinggi levelnya, harganya semakin mahal. Harga voucer mulai dari Rp 10.000-Rp 150.000 per voucer. Nah, Photret.Net mengusung tiga paket investasi yakni intermediate, advance, dan expert yang masing-masing bernilai Rp 95 juta, Rp 110 juta, dan Rp 180 juta.

Perbedaan ketiga paket ini hanya pada jumlah personal computer (PC) yang diperoleh. Untuk paket intermediate mendapat 10 PC, advance mendapat 12 PC, dan expert memperoleh 20 PC.

Lelaki 32 tahun ini mengatakan, target omzet yang bisa diraih mitra dari ketiga paket di atas adalah sekitar Rp 20 juta-Rp 30 juta per bulan. Dari omzet tersebut mitra bisa mendapat laba antara 40%-50% dengan royalti fee antara 5%-7% tergantung jumlah PC yang digunakan mitra.

"Balik modal diperkirakan sekitar dua hingga tiga tahun," kata Ibnu.

Saat ini Photret.Net telah memiliki delapan gerai, empat milik sendiri dan sisanya milik mitra. Gerainya masih di seputar Jabodetabek. "Kami akan memperkuat manajemen kemitraan dan menargetkan 10gerai baru pada tahun depan,' jelasnya.

Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menilai, bisnis warnet game online saat ini cukup menjanjikan. Apalagi jenis bisnis ini telah lama di Indonesia dan sudah memiliki pangsa pasar tersendiri.

Bahkan, saat ini sudah banyak komunitas atau majalah yang berhubungan dengan game online. Tapi, bisnis ini bisa eksis jika tepat memilih tempat yang dekat pemukiman atau tempat berkumpul orang-orang muda.

Amir menambahkan, kunci sukses dalam bisnis ini sangat tergantung pada pengelolaan dan pangsa pasarnya. Jika pasarnya ada maka bisnis ini akan berhasil. Sebaliknya, jika tidak, bisa gulung tikar dengan cepat.

PT Fajar Indo Group (Photret.Net) Jl. Sentosa Raya No. 3A Lantai 2, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat Telp 021-77833195

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri