Bermain bisnis dari usaha penyewaan mainan anak



Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Hampir semua aktivitas hidupnya tidak lepas dari bermain. Maka, mainan merupakan barang yang tak bisa dipisahkan dari keseharian si kecil.

Untuk memenuhi kebutuhan anak akan mainan, si orangtua kini tak perlu membeli lagi. Soalnya, sekarang sudah banyak tempat penyewaan mainan anak.

Di tempat-tempat rental mainan ini, orangtua bebas memilih jenis mainan untuk anaknya. Salah satu penyedia jasa sewa mainan anak ini adalah Dessy Komalasari di Ciledug, Tangerang, Banten.


Ia terjun ke usaha ini pada April 2010 dengan mendirikan bendera usaha bernama Ladang Mainan. "Saya merintis usaha ini saat sedang cuti hamil anak kedua," kata Dessy, yang pernah bekerja di agensi periklanan ini.

Awalnya, ia hanya iseng menyewakan mainan milik anak pertamanya. Hitung-hitung sambil mengisi waktu luang saat cuti. Kebetulan, koleksi mainan anaknya ini memang banyak. "Saya memang suka sekali membeli mainan untuk anak," katanya.

Dessy mengaku, saat memulai usaha ini, belum banyak pemain di bisnis penyewaan mainan anak ini. Lantaran sepi pesaing, bisnis sewaan mainan itu ternyata banyak peminatnya.

Banyak orangtua yang pilih menyewa ketimbang membeli, karena anak umumnya cepat bosan dengan sebuah mainan. Karena peluang bisnis ini menjanjikan, ia pun serius untuk membesarkan usaha tersebut.

Tarif sewa mainan di Ladang Mainan bervariasi, mulai Rp 35.000 hingga Rp 350.000. Tarif itu berlaku dengan masa sewa selama dua minggu. Dari usaha ini, Dessy berhasil mengantongi omzet Rp 12 juta sampai Rp 14 juta per bulan.

Omzetnya bisa lebih tinggi saat memasuki musim liburan sekolah atau libur Lebaran. "Saat itu, omzet bisa bertambah sekitar 15% hingga 25%," ujarnya.

Meski kini pemain usaha ini semakin banyak, Dessy mengaku tidak takut kalah bersaing. Dia bilang, pasar bisnis penyewaan mainan anak masih cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri