JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) telah menghabiskan dana US$ 45,78 juta (Rp 420 miliar) tahun ini untuk membeli simulator pesawat Boeing B737-800 Next Generation (NG) dan Airbus A320. Kedua simulator ini akan digunakan untuk melatih siswa di sekolah penerbangan Curug dan juga bisa disewakan ke maskapai lokal dengan tarif sewa yang relatif murah. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit menjelaskan, simulator B737-800 NG akan datang dari Seattle, Amerika Serikat, Oktober nanti. Adapun simulator A320 baru akan datang pada awal 2013 dari Spanyol. "Memiliki simulator penting untuk mendukung industri penerbangan Tanah Air yang diprediksi tumbuh 15%-20% tahun ini," ujar Bobby, Rabu (25/4). Berdasarkan standar penerbangan sipil internasional, setiap pilot harus memperbarui izin terbang setiap 6 bulan sekali. Selama ini, maskapai domestik masih harus mengirim pilot mereka ke Singapura atau Malaysia untuk mendapatkan training karena simulator yang ada belum cukup. Mereka bisa menghabiskan US$ 20.000 per pilot.
Berminat jadi pilot Boeing? sila daftar ke Kemhub
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) telah menghabiskan dana US$ 45,78 juta (Rp 420 miliar) tahun ini untuk membeli simulator pesawat Boeing B737-800 Next Generation (NG) dan Airbus A320. Kedua simulator ini akan digunakan untuk melatih siswa di sekolah penerbangan Curug dan juga bisa disewakan ke maskapai lokal dengan tarif sewa yang relatif murah. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit menjelaskan, simulator B737-800 NG akan datang dari Seattle, Amerika Serikat, Oktober nanti. Adapun simulator A320 baru akan datang pada awal 2013 dari Spanyol. "Memiliki simulator penting untuk mendukung industri penerbangan Tanah Air yang diprediksi tumbuh 15%-20% tahun ini," ujar Bobby, Rabu (25/4). Berdasarkan standar penerbangan sipil internasional, setiap pilot harus memperbarui izin terbang setiap 6 bulan sekali. Selama ini, maskapai domestik masih harus mengirim pilot mereka ke Singapura atau Malaysia untuk mendapatkan training karena simulator yang ada belum cukup. Mereka bisa menghabiskan US$ 20.000 per pilot.