WASHINGTON. Keingintahuan pelaku pasar atas keputusan the Federal Reserve mengenai program lanjutan quantitative easing (QE) akhirnya terjawab sudah. Dalam pernyataannya tadi malam (20/3), Pimpinan the Fed Ben S Bernanke menyatakan akan tetap melakukan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar kendati pasar tenaga kerja AS mengalami peningkatan. "Kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tingkat pengangguran masih tinggi. Data terkini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang moderat setelah mengalami pertumbuhan stagnan pada tahun lalu," demikian pernyataan resmi Federal Open Market Committe pasca pertemuan selama dua hari. The Fed menjelaskan, pembelian surat utang tersebut masih akan dibagi untuk dua jenis obligasi. Perinciannya, pembelian surat utang berbasis Kredit Perumahan Rakyat (KPR) senilai US$ 40 miliar per bulan, serta surat utang AS senilai US$ 45 miliar per bulan. The Fed juga tidak mengubah rencananya terhadap target suku bunga acuan mendekati nol selama angka pengangguran masih di atas 6,5%. Selain itu, tingkat inflasi diprediksi tidak akan lebih dari level 2,5%. "Secara keseluruhan, tingginya angka pengangguran ditambah dengan tingkat inflasi yang rendah menggarisbawahi dibutuhkannya kebijakan yang akan menyokong kenaikan jumlah tenaga kerja dalam konteks kestabilan harga," papar Bernanke. Pasca pengumuman the Fed, bursa AS masih mempertahankan posisinya di zona hijau. Pada pukul 14.42 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.560,63.
Bernanke pertahankan program stimulus US$ 85 M
WASHINGTON. Keingintahuan pelaku pasar atas keputusan the Federal Reserve mengenai program lanjutan quantitative easing (QE) akhirnya terjawab sudah. Dalam pernyataannya tadi malam (20/3), Pimpinan the Fed Ben S Bernanke menyatakan akan tetap melakukan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar kendati pasar tenaga kerja AS mengalami peningkatan. "Kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tingkat pengangguran masih tinggi. Data terkini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang moderat setelah mengalami pertumbuhan stagnan pada tahun lalu," demikian pernyataan resmi Federal Open Market Committe pasca pertemuan selama dua hari. The Fed menjelaskan, pembelian surat utang tersebut masih akan dibagi untuk dua jenis obligasi. Perinciannya, pembelian surat utang berbasis Kredit Perumahan Rakyat (KPR) senilai US$ 40 miliar per bulan, serta surat utang AS senilai US$ 45 miliar per bulan. The Fed juga tidak mengubah rencananya terhadap target suku bunga acuan mendekati nol selama angka pengangguran masih di atas 6,5%. Selain itu, tingkat inflasi diprediksi tidak akan lebih dari level 2,5%. "Secara keseluruhan, tingginya angka pengangguran ditambah dengan tingkat inflasi yang rendah menggarisbawahi dibutuhkannya kebijakan yang akan menyokong kenaikan jumlah tenaga kerja dalam konteks kestabilan harga," papar Bernanke. Pasca pengumuman the Fed, bursa AS masih mempertahankan posisinya di zona hijau. Pada pukul 14.42 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.560,63.