KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses membangun fintech peer-to-peer (P2P) lending syariah, ALAMI kini sedang melakukan ekspansi yang lebih masif dengan membeli salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlokasi di Jakarta. Proses akuisisi tersebut sudah dilakukan secara bertahap dan saat ini nilainya sudah mencapai Rp 50 miliar. CEO ALAMI, Dima Djani mengatakan bahwa rencananya perusahaan akan memoles BPRS tersebut dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. “Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintech, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima dalam keterangan resminya, Senin (17/5).
Berniat akuisisi BPR, fintek Alami siap berekspansi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sukses membangun fintech peer-to-peer (P2P) lending syariah, ALAMI kini sedang melakukan ekspansi yang lebih masif dengan membeli salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlokasi di Jakarta. Proses akuisisi tersebut sudah dilakukan secara bertahap dan saat ini nilainya sudah mencapai Rp 50 miliar. CEO ALAMI, Dima Djani mengatakan bahwa rencananya perusahaan akan memoles BPRS tersebut dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. “Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintech, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima dalam keterangan resminya, Senin (17/5).