JAKARTA. PT Paramitra Media Perkasa, toko virtual yang dikenal dengan penjualan beragam produk lewat program iklan DRTV ini berencana akan mencatatkan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias melakukan penawaran saham perdana atau initial publik offering (IPO). Rencana IPO ini dilakukan untuk membuat bisnis DRTV makin berkembang. Setelah bisnis DRTV bertumbuh, Paramitra berekspansi dengan membangun outlet bernama Innovation Store."Ternyata cara pemasaran kami seperti itu sangat efektif dan kami akan ekspansi lebih besar gerai dan jumlah barang," ungkap Teddy Tjan, Chief Marketing Officer, PT Paramita Media Perkasa, Kamis (14/4).Saat ini DRTV lewat gerainya bernama Innovation Store sekarang sudah punya 84 outlet di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun Innovation store akan buka hingga 98 outlet.Tedy mengklaim pertumbuhan bisnis perusahaan tiap tahun bisa mencapai 30%. Karena itu ia baru saja ekspansi sebagai distributor resmi jam tangan merek Teiwe asal Swiss. Outlet jam yang baru tersebut diberi nama Premier Legacy Boutique dan beroperasi di Mall Gandaria City Jakarta. Satu toko ritel membutuhkan biaya dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Dengan fokus membuka gerai di dalam mall, DRTV mengincar konsumen kelas menengah ke atas. Karena ingin menambah gerai lebih banyak. "Kami targetkan dana yang bisa dihimpun dari IPO mencapai Rp 1 triliun," tuturnya.Saat ini DRTV mempunyai ratusan jenis produk rumah tangga dengan membeli spot iklan minimal 30 menit di televisi. "Kami keluarkan belanja iklan hingga diatas Rp 100 juta tiap durasi 30 menit," ungkapnya.Karena persaingan rating stasiun TV ketat, tidak semua stasiun TV mau memberikan jatah spot iklan selama 30 menit. “Karena itu ke depannya DRTV lebih fokus ekspansi jaringan toko ritel di daerah,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berniat ekspansi toko ritel besar-besaran, DRTV berencana IPO di 2012
JAKARTA. PT Paramitra Media Perkasa, toko virtual yang dikenal dengan penjualan beragam produk lewat program iklan DRTV ini berencana akan mencatatkan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias melakukan penawaran saham perdana atau initial publik offering (IPO). Rencana IPO ini dilakukan untuk membuat bisnis DRTV makin berkembang. Setelah bisnis DRTV bertumbuh, Paramitra berekspansi dengan membangun outlet bernama Innovation Store."Ternyata cara pemasaran kami seperti itu sangat efektif dan kami akan ekspansi lebih besar gerai dan jumlah barang," ungkap Teddy Tjan, Chief Marketing Officer, PT Paramita Media Perkasa, Kamis (14/4).Saat ini DRTV lewat gerainya bernama Innovation Store sekarang sudah punya 84 outlet di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun Innovation store akan buka hingga 98 outlet.Tedy mengklaim pertumbuhan bisnis perusahaan tiap tahun bisa mencapai 30%. Karena itu ia baru saja ekspansi sebagai distributor resmi jam tangan merek Teiwe asal Swiss. Outlet jam yang baru tersebut diberi nama Premier Legacy Boutique dan beroperasi di Mall Gandaria City Jakarta. Satu toko ritel membutuhkan biaya dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Dengan fokus membuka gerai di dalam mall, DRTV mengincar konsumen kelas menengah ke atas. Karena ingin menambah gerai lebih banyak. "Kami targetkan dana yang bisa dihimpun dari IPO mencapai Rp 1 triliun," tuturnya.Saat ini DRTV mempunyai ratusan jenis produk rumah tangga dengan membeli spot iklan minimal 30 menit di televisi. "Kami keluarkan belanja iklan hingga diatas Rp 100 juta tiap durasi 30 menit," ungkapnya.Karena persaingan rating stasiun TV ketat, tidak semua stasiun TV mau memberikan jatah spot iklan selama 30 menit. “Karena itu ke depannya DRTV lebih fokus ekspansi jaringan toko ritel di daerah,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News