JAKARTA. Rupanya, rencana PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) untuk menerbitkan saham baru atawa rights issue, ditanggapi miring oleh pasar. Buktinya, saham Truba Alam anjlok tajam dan merupakan yang terparah dalam 19 bulan terakhir pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pada pukul 11.24 siang tadi, saham Truba turun 8,8% menjadi Rp 620. Itu merupakan penurunan terbesar sejak 19 Desember 2006.Dengan demikian, sepanjang tahun ini, saham Truba sudah mengalami penurunan sebesar 56%. Penurunan itu membuat Truba menyandang predikat sebagai perusahaan energi terbuka kedua dengan performa terburuk dari 17 perusahaan di Indonesia. Posisi pertama disandang oleh PT Central Korporindo Internasional.Sekadar informasi, Truba memang berniat menjual sekitar 4,2 miliar saham untuk mendanai rencana ekspansi perusahaannya ke sektor telekomunikasi. Dari hajatan itu, kontraktor pembangkit listrik tersebut menargetkan mampu meraup dana sebesar US$ 412 juta atau setara Rp 3,78 triliun.
Berniat Rights Issue, Saham Truba Anjlok
JAKARTA. Rupanya, rencana PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) untuk menerbitkan saham baru atawa rights issue, ditanggapi miring oleh pasar. Buktinya, saham Truba Alam anjlok tajam dan merupakan yang terparah dalam 19 bulan terakhir pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pada pukul 11.24 siang tadi, saham Truba turun 8,8% menjadi Rp 620. Itu merupakan penurunan terbesar sejak 19 Desember 2006.Dengan demikian, sepanjang tahun ini, saham Truba sudah mengalami penurunan sebesar 56%. Penurunan itu membuat Truba menyandang predikat sebagai perusahaan energi terbuka kedua dengan performa terburuk dari 17 perusahaan di Indonesia. Posisi pertama disandang oleh PT Central Korporindo Internasional.Sekadar informasi, Truba memang berniat menjual sekitar 4,2 miliar saham untuk mendanai rencana ekspansi perusahaannya ke sektor telekomunikasi. Dari hajatan itu, kontraktor pembangkit listrik tersebut menargetkan mampu meraup dana sebesar US$ 412 juta atau setara Rp 3,78 triliun.