KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak aromaterapi semakin diminati masyarakat secara global lantaran bisa memberikan relaksasi di tengah pandemi. Di tahun 2020 lalu, minat masyarakat terhadap produk minyak atsiri meningkat tinggi, khususnya di Eropa seperti Prancis, Polandia, Irlandia, Belgia, Spanyol dan Belanda. Indonesia memiliki keragaman produk minyak atsiri. Jenis minyak atsiri yang banyak diekspor adalah minyak atsiri berbasis rempah dari serai, pala, kayu manis, jahe, kapulaga, adas, dan cendana dengan porsi 58,7%. Lalu diikuti oleh air distilasi dari essential oil 22,4%, minyak atsiri dari citrus 13,2% dan minyak atsiri dari mint 5,6%. Agus Windiarto, Direktur Pelaksana yang membidangi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) mengatakan nilai ekspor minyak atsiri Indonesia hingga April 2021 mencapai US$ 83,9 juta dengan pertumbuhan sebesar 15,5% yoy. Peningkatan ini ditopang oleh meningkatnya harga minyak atsiri yang meroket pada masa pandemi.
Bernilai ekspor US$ 83,9 juta, Eximbank dorong UMKM ekspor minyak atsiri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak aromaterapi semakin diminati masyarakat secara global lantaran bisa memberikan relaksasi di tengah pandemi. Di tahun 2020 lalu, minat masyarakat terhadap produk minyak atsiri meningkat tinggi, khususnya di Eropa seperti Prancis, Polandia, Irlandia, Belgia, Spanyol dan Belanda. Indonesia memiliki keragaman produk minyak atsiri. Jenis minyak atsiri yang banyak diekspor adalah minyak atsiri berbasis rempah dari serai, pala, kayu manis, jahe, kapulaga, adas, dan cendana dengan porsi 58,7%. Lalu diikuti oleh air distilasi dari essential oil 22,4%, minyak atsiri dari citrus 13,2% dan minyak atsiri dari mint 5,6%. Agus Windiarto, Direktur Pelaksana yang membidangi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) mengatakan nilai ekspor minyak atsiri Indonesia hingga April 2021 mencapai US$ 83,9 juta dengan pertumbuhan sebesar 15,5% yoy. Peningkatan ini ditopang oleh meningkatnya harga minyak atsiri yang meroket pada masa pandemi.