Kondisi tubuh yang lemah dan letih serta mengantuk saat berpuasa sering dijadikan dalih untuk mengurangi aktivitas harian atau olah tubuh. Padahal, jika waktu dan jenis olahraga yang dilakukan tepat, berolahraga dapat menghasilkan tenaga baru. Ketika berpuasa, frekuensi asupan makanan ke tubuh rata-rata hanya dua kali yaitu di saat sahur dan berbuka puasa. Energi untuk beraktivitas atau bekerja sejak pagi hingga sore hari bersumber dari asupan saat sahur. Lantaran rentang waktu yang cukup panjang, sebagian orang memilih menghemat tenaganya dengan tidur atau mengurangi gerak serta aktivitas. Menurut Ikhwan Zein, dokter spesialis olahraga tim nasional Indonesia, gula darah akan menurun sekitar 10 jam setelah makan sehingga tubuh menjadi lemas. Selain gula darah, cairan tubuh juga menurun.
Berolahraga dapat meningkatkan kadar gula darah
Kondisi tubuh yang lemah dan letih serta mengantuk saat berpuasa sering dijadikan dalih untuk mengurangi aktivitas harian atau olah tubuh. Padahal, jika waktu dan jenis olahraga yang dilakukan tepat, berolahraga dapat menghasilkan tenaga baru. Ketika berpuasa, frekuensi asupan makanan ke tubuh rata-rata hanya dua kali yaitu di saat sahur dan berbuka puasa. Energi untuk beraktivitas atau bekerja sejak pagi hingga sore hari bersumber dari asupan saat sahur. Lantaran rentang waktu yang cukup panjang, sebagian orang memilih menghemat tenaganya dengan tidur atau mengurangi gerak serta aktivitas. Menurut Ikhwan Zein, dokter spesialis olahraga tim nasional Indonesia, gula darah akan menurun sekitar 10 jam setelah makan sehingga tubuh menjadi lemas. Selain gula darah, cairan tubuh juga menurun.