Berolahraga dapat meningkatkan kadar gula darah



Kondisi tubuh yang lemah dan letih serta mengantuk saat berpuasa sering dijadikan dalih untuk mengurangi aktivitas harian atau olah tubuh. Padahal, jika waktu dan jenis olahraga yang dilakukan tepat, berolahraga dapat menghasilkan tenaga baru.

Ketika berpuasa, frekuensi asupan makanan ke tubuh rata-rata hanya dua kali yaitu di saat sahur dan berbuka puasa. Energi untuk beraktivitas atau bekerja sejak pagi hingga sore hari bersumber dari asupan saat sahur. Lantaran rentang waktu yang cukup panjang, sebagian orang memilih menghemat tenaganya dengan tidur atau mengurangi gerak serta aktivitas.

Menurut Ikhwan Zein, dokter spesialis olahraga tim nasional Indonesia, gula darah akan menurun sekitar 10 jam setelah makan sehingga tubuh menjadi lemas. Selain gula darah, cairan tubuh juga menurun.


Nah, untuk meningkatkan kadar gula darah, ternyata tidak hanya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Menurut Abdullah Firmansah, Kepala Departemen Ilmu Gizi Universitas Padjajaran, sebenarnya energi juga didapat dari protein atau lemak. Syaratnya, tubuh harus aktif, misalnya dengan berolahraga dalam level sedang. Saat berolahraga, protein di dalam tubuh akan diurai menjadi zat tenaga.

Olahraga yang dianjurkan saat berpuasa adalah aerobik tipe I dan II, lari-lari kecil dan bersepeda. Jenis olahraga tipe ini adalah olahraga yang tidak membutuhkan keterampilan khusus dan gerakannya cenderung tetap. "Kalau basket atau sepakbola atau futsal tidak dianjurkan kecuali bagi yang sudah biasa," katanya.

Memang, konsekuensinya massa otot akan berkurang. Nah, agar otot tidak susut, perlu melakukan latihan beban. Ikhwan menyarankan, tak perlu memasang target muluk untuk memperbesar massa otot dengan menambah intensitas olahraga. "Kalau olahraga saat berpuasa, sebaiknya ukur sendiri kemampuan tubuh dan jangan dipaksakan," kata dia. Misalnya, jika setelah 15 menit masih kuat jogging maka dapat ditambah lagi lima menit. Tapi tidak perlu dipaksakan karena dapat cedera dan sakit.

Selain itu perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk berolahraga di saat berpuasa. Ikhwan dan Abdullah menyarankan minimal sekitar 30 menit sebelum berbuka puasa. "Jadi ketika tubuh butuh cairan, sudah cepat mendapatkannya," kata Ikhwan.

Sementara bagi orang yang memiliki masalah khusus, misalnya anemia atau diabetes, tetap dapat berolahraga setelah berbuka puasa. Tipe olahraganya sama, yakni tipe I dan II. Sedangkan frekuensinya, Ikwan menyarankan melakukan olahraga sesuai kebiasaan ketika tidak berpuasa. Namun biasanya, minimal seseorang berolahraga tiga kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit.

Setelah berolahraga, Ikhwan menyarankan berbuka dengan mengonsumsi minuman isotonik yang berisi elektrolit. Ini buat menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari