Beroperasinya Fasilitas Produksi Karawang Menambah Optimisme HM Sampoerna (HMSP)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) optimistis kinerja di 2023 akan lebih baik dibandingkan 2022. Optimisme ini didorong oleh beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik. 

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan Sampoerna mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang pada kuartal keempat tahun 2022 dengan nilai investasi lebih dari US$ 186 juta.

"Beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (9/6).


Menurut Vassilis, ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah. 

Baca Juga: Pangsa Pasar HM Sampoerna (HMSP) Meningkat Jadi 28,5% pada Kuartal I 2023

"Selain itu, baru-baru ini kami memperkenalkan inovasi terbaru yaitu produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia. Ini adalah tonggak penting untuk menandai kiprah Sampoerna selama 110 tahun di negara ini,” kata Vassilis.

Philip Morris International (PMI), induk perusahaan Sampoerna, telah mengembangkan ragam produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran. Inovasi ini adalah upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya. 

Salah satu produk bebas asap yang diperkenalkan di Indonesia adalah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS yang batang tembakaunya telah diproduksi oleh Sampoerna.

Adapun, fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia untuk batang tembakau yang dipanaskan merupakan yang pertama di Asia Tenggara, dan ketujuh di dunia. Realisasi investasi ini menjadi bagian dari upaya Perseroan untuk turut mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong investasi, meningkatkan ekspor barang jadi, dan hilirisasi industri.

“Investasi jangka panjang Sampoerna merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia," jelasnya

Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) Putuskan Tebar Dividen Tahun 2022, Cek Besarannya

Di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga menciptakan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketrampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi maupun peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, dan peningkatan kinerja ekspor.

Sebagai informasi, Sampoerna telah mempekerjakan lebih dari 66.000 karyawan, dan mengoperasikan tujuh fasilitas produksi. HM Sampoerna juga memiliki 38 fasilitas produksi bekerja sama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha dan koperasi lokal. Melalui pemasok, Sampoerna juga secara konsisten menjalankan program kemitraan dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal untuk memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi.

Sampoerna mengacu pada prinsip keberlanjutan yang telah mengadopsi kerangka kerja lingkungan, sosial, dan tata kelola atawa environment, social, governance (ESG). Kerangka ini diintegrasikan dalam setiap aktivitas demi memastikan peran Sampoerna dalam kelestarian lingkungan, dan program yang memberikan dampak sosial nyata seperti program-program bersama UMKM dan petani mitra. 

"Kami percaya bahwa melalui semangat gotong royong antar seluruh pemangku kepentingan, maka kami dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Sampoerna yang turut berperan serta dalam kemajuan Indonesia,” tutup Vassilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati