KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan Indonesia memproduksi furnitur dan kerajinan sudah tersohor di mata dunia karena keunggulan kualitas bahan baku dan desain produk. Untuk menggenjot nilai penjualan dan ekspor, diperlukan peningkatan aspek promosi guna memperkenalkan lebih luas produk furnitur dan kerajinan nasional kepada konsumen dosmetik dan global. “Industri kecil dan menengah (IKM) kita yang memproduksi furnitur dan kerajinan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi market leader dalam ekspor,” kata Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar pada Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2018 di Yogyakarta, Sabtu (10/3). Haris menegaskan, dalam pengembangan industri nasional, Kemperin menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan. Alasannya, karena mampu menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, berorientasi ekspor, menyerap banyak tenaga kerja, serta didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku yang cukup berupa kayu, rotan dan bambu.
Berorientasi ekspor, Kemprin prioritaskan IKM furnitur dan kerajinan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan Indonesia memproduksi furnitur dan kerajinan sudah tersohor di mata dunia karena keunggulan kualitas bahan baku dan desain produk. Untuk menggenjot nilai penjualan dan ekspor, diperlukan peningkatan aspek promosi guna memperkenalkan lebih luas produk furnitur dan kerajinan nasional kepada konsumen dosmetik dan global. “Industri kecil dan menengah (IKM) kita yang memproduksi furnitur dan kerajinan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi market leader dalam ekspor,” kata Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar pada Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2018 di Yogyakarta, Sabtu (10/3). Haris menegaskan, dalam pengembangan industri nasional, Kemperin menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan. Alasannya, karena mampu menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, berorientasi ekspor, menyerap banyak tenaga kerja, serta didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku yang cukup berupa kayu, rotan dan bambu.