KONTAN.CO.ID - BEIJING. Publik China marah besar terhadap ajang ultramarathon atau lari yang dihelat di provinsi Gansu. Pasalnya, 21 orang tewas ketika cuaca dingin melanda selama ultramaraton dilaksanakan. Publik marah karena kurangnya perencanaan darurat dari pihak penyelenggara. Reuters mewartakan, lomba lari sejauh 100 km (62 mil) dimulai pada hari Sabtu (22/5/2021) dari daerah yang indah di sebuah tikungan di Sungai Kuning yang terkenal dengan tebing terjal dan bebatuan. Rute ini akan membawa pelari melalui ngarai dan perbukitan di dataran tinggi gersang di ketinggian lebih dari 1.000 meter (3.300 kaki). Berdasarkan foto yang diposting di akun media sosial, perlombaan dimulai pukul 9 pagi (01.00 GMT) di mana para pelari tampak mengenakan kaos oblong dan celana pendek di bawah langit mendung, di kawasan Hutan Batu Sungai Kuning di Jingtai. Ini merupakan kota yang terletak di sebuah kabupaten di bawah yurisdiksi kota Baiyin.
Berpartisipasi dalam ajang lomba lari, 21 orang tewas akibat cuaca dingin di China
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Publik China marah besar terhadap ajang ultramarathon atau lari yang dihelat di provinsi Gansu. Pasalnya, 21 orang tewas ketika cuaca dingin melanda selama ultramaraton dilaksanakan. Publik marah karena kurangnya perencanaan darurat dari pihak penyelenggara. Reuters mewartakan, lomba lari sejauh 100 km (62 mil) dimulai pada hari Sabtu (22/5/2021) dari daerah yang indah di sebuah tikungan di Sungai Kuning yang terkenal dengan tebing terjal dan bebatuan. Rute ini akan membawa pelari melalui ngarai dan perbukitan di dataran tinggi gersang di ketinggian lebih dari 1.000 meter (3.300 kaki). Berdasarkan foto yang diposting di akun media sosial, perlombaan dimulai pukul 9 pagi (01.00 GMT) di mana para pelari tampak mengenakan kaos oblong dan celana pendek di bawah langit mendung, di kawasan Hutan Batu Sungai Kuning di Jingtai. Ini merupakan kota yang terletak di sebuah kabupaten di bawah yurisdiksi kota Baiyin.