Berperan Sentral di Ekonomi Keluarga, BTPN Syariah Layani 4 Juta Nasabah Perempuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Peran ganda perempuan kembali mencuat di Hari Ibu tanggal 22 Desember 2021 ini.  Dan menjadi perempuan  bukan hambatan untuk bisa produktif dan saling memberdayakan

Terlebih lagi di Indonesia memiliki segmen inklusi yang juga didominasi oleh perempuan. Kini perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berdaya.  Dengan potensi mereka menjadi produktif memiliki dampak yang signifikan yang mampu menopang ekonomi di Indonesia. 

“BTPN Syariah memilih perempuan inklusi untuk diberdayakan, percaya bahwa masyarakat dari segmen manapun berhak atas kehidupan yang lebih baik, termasuk segmen perempuan inklusi,” terang  Business Planning & Assurance Head BTPN Syariah, Dewi Nuzulianti, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/12). 


Dalam perjalanannya lebih dari satu dekade bank berkode saham BTPS itu menjadi satu-satunya bank umum syariah yang fokus melayani para perempuan inklusi. Hingga saat ini sudah ada empat juta perempuan inklusi aktif  yang dilayani oleh BTPN Syariah.

“Kami melakukan studi yang menunjukkan perempuan memegang peran penting dalam perekonomian keluarga. Perempuan juga lebih dominan dalam mengelola keuangan,” tegas Dewi. 

Dalam melayani segmen perempuan inklusif, BTPN Syariah membuka akses penting kepada mereka. Yaitu akses untuk pembiayaan dan akses to knowledge

Akses pembiayaan, mereka diberikan pembiayaan berkelanjutan. Membantu mereka untuk produktif dan bankable. Sedangkan akses to knowledge, selama dalam program pembiayaan, mereka didampingi oleh tenaga lapangan yang terlatih. Dibantu untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam berusaha dengan diberikan modul dan pelatihan yang berkelanjutan

Untuk melayani nasabah, BTPN Syariah mengerahkan bankir pemberdaya yaitu community officer.  Bankir yang memberikan pemberdayaan dan pelayanan kepada perempuan inklusi. 

“Di sinilah letak women empower women, secara nyata melalui  peran community officer yang melayani nasabah perempuan inklusi sepenuh hati. Layaknya ibu sendiri,”terang Dewi.

Metode bisnis pendampingan berkelanjutan menjadi salah satu kunci BTPN Syariah  bisa tetap tumbuh di tengah tantangan  pandemi dan persaingan yang semakin meningkat. Terutama dengan kehadiran financial technology (fintech).

“Lebih dari separuh nasabah kita terdampak terkena dampak pandemi dan terpaksa direstrukturisasi. Puncaknya tahun lalu total yang direstrukturisasi  lebih dari sejutaan. Namun kini sudah turun drastis seiring dengan program-program pendampingan yang kami berikan," katanya dalam media brifing, Women Empower Women, pekan lalu. 

Alhasil, bank ini masih berhasil mencatatkan pembiayaan Rp 10,2 triliun pada September 2021 atau meningkat 12 % yoy dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 9,1 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPF) juga dijaga pada level 2,4%. Laba bersih  mencapai Rp 1,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian