Berperan signifikan, banyak program pemerintah yang bisa berhasil karena relawan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran relawan sangat signifikan dalam penanganan pandemi covid-19. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengakui besarnya peran relawan terjadi sejak awal pandemi hingga penanganan dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Ketua Bidang Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengungkapkan, relawan memiliki keleluawasaan bergerak dan berada di tengah masyarakat. Terutama dalam menjembatani pemerintah sampai ke tingkat wilayah terkecil RT/RW.

"Banyak program pemerintah yang bisa berhasil karena peran aktif relawan seperti sosialisasi 3M ditempat umum, pasar dan stasiun.  Membantu proses 3T dan isolasi Mandiri. Di awal pandemi berperan dalam membantu kekurangan Nakes dan Penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi," terang Andre kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/6).


Ada 17.158 relawan yang terdaftar langsung di Sistem Informasi dan Manajemen Relawan (SIM-R). Pada tahun 2020 lalu, terdapat sekitar 35.000 relawan medis dan non-medis. Adapun untuk relawan medis, saat ini dikelola dan didata bersama BPPSDM Kesehatan.

Baca Juga: Antisipasi lonjakan kasus pasca Lebaran, Ketua Satgas Covid-19 siapkan 6 jurus ini

Andre menjelaskan, rekrutmen dilakukan secara pararel melalui beberapa platform, antara lain pembukaan pendaftaran untuk relawan individu dan organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti PMI, Pramuka, LPB NU MDMC. Andre bilang, total ada 32 ormas nasional serta komunitas.

Selain itu, rekrutmen juga dilakukan lewat kelompok yang sudah ada kerjasama dengan BPBD kabupaten/kota. Semua relawan juga mendaftar secara online ke SIM R. Selanjutnya, ada pelatihan yang diberikan secara dalam dan laur jaringan (daring-luring).

Pada tahun 2020, pelatihan diberikan kepada 9.500 relawan. Sedangkan pada tahun ini ditargetkan ada 15.000 relawan yang mendapatkan pelatihan. Materi yang didapatkan oleh relawan yang mengikuti program ini mencakup lima materi besar.

Pertama, pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M. Kedua, gerakan 3T (tracing, treatment, dan testing). Ketiga, relawan dan kerelawanan di Indonesia. Keempat, teknik berkomunikasi efektif di masa pandemi Covid-19. Kelima, cara penggunaan instrumen monitoring relawan, yaitu Bersatu Lawan Covid (BLC).

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (13/6): Tambah 9.868 kasus, ingat jaga jarak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati