Berpotensi jadi sentra pakan ternak, BRGM kembangkan sapuring di Kepulauan Meranti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) tengah mengembangkan industri produksi pakan ternak ayam dengan bahan dasar sagu parut kering (Sapuring) di Kepulauan Meranti, Riau. Selain dinilai ramah lingkungan, pengembangan sapuring juga turut berkontribusi dalam mengolah lahan gambut di Indonesia.  

BRGM pun menggandeng Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Rumbio Nusa Mandiri dan 4 Kelompok Usaha Ternak (KUT) yang berada di Desa Bagan Melibur, Desa Mayangsari, Desa Mekarsari dan Desa Sungai Anak Kamal, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, Riau.

Program revitalisasi ekonomi BRGM melalui sapuring itu pun disambut antusias oleh Ketua Kelompok Usaha Ternak Desa Bagan Melibur, Sumari. Di mana pada bulan Oktober, para peternak ayam mulai mencoba memberikan sapuring tersebut kepada hewan ternak. 

“Tahap ujicoba sapuring pertama kali ini masih bagus, nanti kan ada pengecekan pertumbuhan ayamnya maksimal atau tidak. Namun saya berharap ke depannya bentuk sapuring yang halus ini bisa dibentuk seperti pakan ternak pur agar lebih tahan di tembolok dan ayam bisa lebih cepat kenyang,” kata Sumari. 

Baca Juga: Cuaca besok di Jawa dan Bali: Yogyakarta hujan ringan, Bandung hujan petir

Melihat program yang dijalankan BRGM, Miftah selaku Kepala Seksi Bidang Industri dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Kepulauan Meranti menilai, sapuring mempunyai potensi besar untuk terus dikembangkan. 

“Kalau UMKM dan industri kecil di situ pengolahan sapuringnya terus tumbuh, maka tidak menutup kemungkinan daerah tersebut bisa jadi sentra pakan ternak,” ujar Miftah. 

“Tapi untuk menjadi sentra itukan ada kategorinya, minimal untuk di luar pulau Jawa itu kan ada 14 Industri Kecil Menengah (IKM). Harapan kami beberapa kelompok terus muncul dan nanti continue, sehingga ini bisa diangkat menjadi sentra industri, ada tempatnya, gudangnya, ada ruang produksinya, lalu packing dan pelatihannya,” harap Miftah.

Sementara itu, agar para peternak nantinya lebih mandiri, BRGM tak hanya memproduksi pakan ternak sapuring dan membentuk kelompok ternak saja, melainkan juga memberikan pelatihan manajemen bisnis pakan ternak sapuring, pelatihan manajemen pemeliharaan ternak ayam dengan pakan sapuring, pelatihan manajemen kesehatan ternak ayam, pelatihan manajemen pemasaran pakan ternak sapuring hingga pelatihan manajemen pemasaran ternak ayam KUB.

Baca Juga: BPBD DKI Jakarta: Waspada cuaca ekstrem picu banjir dan banjir bandang di wilayah ini

"Pelatihan pemasaran kami berikan untuk memastikan kegiatan yang BRGM berikan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, mereka tidak hanya bisa memproduksi tapi juga menemukan pasar dan mengelola keuangannya," ujar Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum dan Hubungan Masyarakat BRGM Didy Wurjanto dalam keterangannya, Senin (8/11).

Didy juga menekankan, bantuan ekonomi dan pelatihan kepada masyarakat ini sifatnya adalah investasi jangka panjang, bukan proyek. "Ini penting. Sekaligus memastikan keberlanjutan bantuan ekonomi BRGM dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lahan gambut," pungkas Didy.

Selanjutnya: Jelang WSBK 2021 dan MotoGP 2022, jalan bypass BIL - Mandalika siap diresmikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi